kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Lelang sukuk diprediksi raup penawaran hingga 12 T


Jumat, 06 Januari 2017 / 19:42 WIB
Lelang sukuk diprediksi raup penawaran hingga 12 T


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Lelang surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk negara pada Selasa (10/1) berpeluang membukukan penawaran hingga Rp 12 triliun.

Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, ada lima seri sukuk negara yang bakal dijajakan kepada para peserta lelang pekan depan.

Pertama, jenis Surat Perbendaharaan Negara Syariah seri SPN-S 11072017 dengan imbalan diskonto. Instrumen beraset dasar Barang Milik Negara (BMN) ini akan jatuh tempo pada 11 Juli 2017.

Lalu empat seri Project Based Sukuk dengan underlying asset proyek atau kegiatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2017 dan BMN. Di antaranya, PBS013 dengan imbalan 6,25% yang tenggat waktunya 15 Mei 2019. Kemudian PBS014 dengan imbalan 6,5% yang akan kedaluwarsa pada 15 Mei 2021.

Ada pula PBS011 dengan imbalan 8,75% yang bakal jatuh tempo pada 15 Agustus 2023. Serta PBS012 dengan imbalan 8,87% yang tenggat waktunya 15 November 2031.

Pemerintah mematok target indikatif Rp 6 triliun untuk lelang SBSN pekan depan. Dana hasil lelang bakal ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2017. Jika tak ada aral melintang, setelmen akan dihelat pada 12 Januari 2017.

Lelang sukuk negara pekan depan akan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan Bank Indonesia sebagai agen lelang SBSN. Lelang nantinya bersifat terbuka alias open auction dengan metode harga beragam.

Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia memprediksi, lelang sukuk pemerintah pekan depan berpeluang mengoleksi kelebihan penawaran (oversubscribe) 1,5 kali – 2 kali dari target indikatif atau Rp 9 triliun hingga Rp 12 triliun. Maklum, fundamental ekonomi dalam negeri masih mengkilap.

Teranyar, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, inflasi Indonesia sepanjang tahun 2016 hanya mencapai 3,02%. Ini sesuai target bawah pemerintah yang awalnya dipatok 3% - 5%. “Tinggal pergerakan rupiah saja. Kalau rupiah stabil, investor akan masuk (ke lelang),” paparnya. Di pasar spot pada Jumat (6/1), valuasi rupiah melemah 0,03% dibandingkan hari sebelumnya ke level Rp 13.371 per dollar Amerika Serikat (AS).

Kendati demikian, Anil menduga, peserta lelang masih akan memburu obligasi negara bertenor pendek. Maklum, pelaku pasar cenderung wait and see menantikan pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke – 45 AS pada 20 Januari 2017.

Mereka mencermati susunan kabinet dan realisasi kebijakan yang akan diambil Trump. “Satu dunia masih menunggu agenda itu,” imbuhnya. Maklum, di kala pasar volatil, tekanan yang dialami obligasi bertenor pendek lebih kecil dibandingkan surat utang bertempo lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×