Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia memprediksi, lelang sukuk pemerintah pekan depan berpeluang mengoleksi kelebihan penawaran (oversubscribe) 1,5 kali – 2 kali dari target indikatif atau Rp 9 triliun hingga Rp 12 triliun. Maklum, fundamental ekonomi dalam negeri masih mengkilap.
Teranyar, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, inflasi Indonesia sepanjang tahun 2016 hanya mencapai 3,02%. Ini sesuai target bawah pemerintah yang awalnya dipatok 3% - 5%. “Tinggal pergerakan rupiah saja. Kalau rupiah stabil, investor akan masuk (ke lelang),” paparnya. Di pasar spot pada Jumat (6/1), valuasi rupiah melemah 0,03% dibandingkan hari sebelumnya ke level Rp 13.371 per dollar Amerika Serikat (AS).
Kendati demikian, Anil menduga, peserta lelang masih akan memburu obligasi negara bertenor pendek. Maklum, pelaku pasar cenderung wait and see menantikan pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke – 45 AS pada 20 Januari 2017.
Mereka mencermati susunan kabinet dan realisasi kebijakan yang akan diambil Trump. “Satu dunia masih menunggu agenda itu,” imbuhnya. Maklum, di kala pasar volatil, tekanan yang dialami obligasi bertenor pendek lebih kecil dibandingkan surat utang bertempo lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News