kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

LCK Global mematok harga IPO Rp 208


Rabu, 03 Januari 2018 / 07:50 WIB
LCK Global mematok harga IPO Rp 208


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT LCK Global Kedaton bakal jadi emiten pertama yang melenggang di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Perusahaan penyelenggara jaringan telekomunikasi yang terintegrasi dengan jasa telekomunikasi ini berencana mencatatkan saham perdana pada 16 Januari mendatang. 

Berdasarkan keterbukaan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Selasa (2/1), LCK Global telah menetapkan harga pelaksanaan initial public offering (IPO) sebesar Rp 208 per saham. Angka ini masuk batas atas dari kisaran harga saham perdana yang ada di rentang Rp 138 hingga Rp 218 per saham.

LCK Global tetap menawarkan 200 juta saham, atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Ini membuat perusahaan tersebut bakal meraih dana segar hingga Rp 41,6 miliar.

Mayoritas dana hasil IPO ini akan digunakan untuk modal kerja. Sedangkan sisanya sebesar 3% disisihkan untuk biaya research and development (R&D) serta pelatihan.

Sebelumnya, Direktur LCK Global Ruben Partogi bilang, perusahaannya menyiapkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 84,75 miliar. "Nah, sebagian dana IPO akan digunakan untuk capex. Kami melakukan IPO memang untuk meningkatkan kinerja," kata dia.

Asal tahu saja, LCK Global bergerak dibidang jasa site acquisition and litigation (sitac), civil, mechanical, electrical (CME), serta jasa izin mendirikan bangunan (IMB) menara telekomunikasi. Perusahaan ini juga mengatur masalah instalasi, testing, commissioning, dan penyedia menara base transceiver station (BTS).

LCK mengklaim punya pengalaman mumpuni di sektor telekomunikasi, menawarkan layanan terbaik, menjalin mitra telekomunikasi dan pemasok terpercaya, serta memiliki reputasi di bisnis jasa konstruksi telekomunikasi.

Untuk tahun ini, LCK Global menargetkan pendapatan mencapai Rp 148 miliar dengan laba bersih Rp 21 miliar. Sementara di 2017 lalu, perusahaan ini optimistis dapat mengapit pendapatan sebesar Rp 72 miliar dengan laba bersih Rp 11 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×