Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT LCK Global Kedaton bakal lebih ekspansif setelah menghelat penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Kinerja perusahaan tahun depan diperkirakan lebih moncer dibanding kinerja tahun ini.
Ruben Partogi, Direktur LCK Global mengatakan, estimasi pendapatan perusahaan tahun ini sekitar Rp 72 miliar. "Tahun depan kami targetkan Rp 148 miliar," ujarnya, Senin (18/12).
Artinya, ada kenaikan pendapatan sekitar 105% tahun depan. Demikian halnya dengan laba bersih. Manajemen menargetkan perolehan laba bersih tahun depan sekitar Rp 21 miliar, melompat sekitar 90% dibanding estimasi laba bersih tahun ini, Rp 11 miliar.
Kenaikan kinerja tersebut seiring dengan bertambahnya kontrak pengerjaan menara atau tower telekomunikasi. Sepanjang tahun ini, LCK Global telah menerima pengrjaan tower untuk 400 site menara.
"Tahun depan kami targetkan naik sekitar 60% hingga 70% dari pengerjaan site tahun ini," jelas Ruben.
Guna memuluskan pencapaian target tersebut, LCK akan memaksimalkan kas internal. LCK Global sebelumnya telah memperoleh suntikan dana sekitar Rp 80 miliar. Dari dana ini, sekitar 80% akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun depan.
Dana tersebut masih akan dioptimalkan dengan perolehan dana hasil IPO yang sedang dihelat perusahaan. LCK Global akan melepas sebanyak-banyaknya 200 juta saham.
Perusahaan jasa konstruksi telekomunikasi itu menawarkan harga IPO Rp 138 hingga Rp 218 per saham. Dus, LCK bakal meraup dana segar sekitar Rp 27,6 miliar hingga Rp 43,6 miliar dari hajatan tersebut.
Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan sebesar 97% untuk modal kerja, sedangkan sisanya 3% untuk pembiayaan research & development serta pelatihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News