Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT LCK Global Kedaton tengah memproses perhelatan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Perusahaan yang terafiliasi dengan perusahaan asal Malaysia, LCK Group tersebut akan melepas sebanyak-banyaknya 200 juta saham.
Rentang harga yang ditawarkan Rp 138 hingga Rp 218 per saham. Rentang harga tersebut mencerminkan price earning ratio (PER) antara 6,55 kali hingga 10,34 kali.
"Rasio ini menarik," ujar Mukti Wibowo Kamihadi, Associate Director Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Senin (18/12).
Sebab, jika dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis, yakni konstruksi small cap, memiliki rata-rata PER sekitar 13 kali. Sehingga, Mukti optimistis IPO LCK Global akan terserap pasar.
Ditambah lagi dengan timing pencatatan perdana yang akan dilaksanakan pada Januari mendatang, maka IPO tersebut diharapkan bisa lebih optimal. "Karena pada Januari belum banyak pesaing yang akan IPO juga, kan," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, LCK Global mengincar dana segar Rp 27,6 miliar hingga Rp 43,6 miliar dari perhelatan tersebut. Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan sebesar 97% untuk modal kerja, sedangkan sisanya 3% untuk pembiayaan Research & Development serta pelatihan.
LCK Global bergerak dibidang jasa site acquisition, IMB, civil, mechanical, electrical (SACME), instalasi, testing, commissioning, dan penyedia menara Base Transceiver Station (BTS).
Penawaran awal dilakukan mulai 15 Desember hingga 17 Desember kemarin, yang kemudian dilanjutkan dengan masa penawaran mulai 3-9 Januari 2018. Pencatatan atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 16 Januari 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News