kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Perdagangan SUN kemarin bergerak bervariasi


Rabu, 01 Februari 2017 / 09:37 WIB
Perdagangan SUN kemarin bergerak bervariasi


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pada perdagangan Selasa (31/1) kemarin, harga surat utang negara (SUN) masih terlihat melemah. Mengacu pada data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), harga SUN yang tercermin dari INDOBeX Government Clean Price tercatat melemah 0,08% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Sekalipun melemah, Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan bahwa sejatinya perdagangan kemarin (31/1) bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan di tengah pelaku pasar yang menantikan hasil dari pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika.

Perubahan tingkat imbal hasil relatif terbatas, berkisar antara 1 - 2 bps di mana pada tenor pendek imbal hasilnya cenderung mengalami penurunan. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) dan menengah (5-7 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 2 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 10 bps.

Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) cenderung mengalami kenaikan hingga sebesar 2 bps dengan didorong oleh adanya koreksi harga hingga sebesar 20 bps.

Made juga menuturkan dari pelaksanaan lelang penjualan Surat Utang Negara, pemerintah meraup dana senilai Rp22 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp49,44 triliun. Jumlah penawaran yang masuk mengalami penurunan dibandingkan dengan lelang sebelumnya yang senilai Rp53,69 triliun namun dari nilai yang dimenangkan, lebih tinggi dari lelang sebelumnya yang sebesar Rp20,35 triliun.

Tingginya jumlah penawaran serta cukup agresifnya penawaran yang dilakukan oleh investor terutama pada seri Surat Perbendaharaan Negara mendorong pemerintah untuk memenangkan lelang di batas atas maksimum target penerbitan. Hanya saja, hasil positif dari pelaksanaan lelang tersebut tidak cukup mampu menahan terjadinya koreksi harga Surat Utang Negara, terutama pada Surat Utang Negara dengan tenor panjang.

Secara keseluruhan, perdagangan kemarin telah mendorong kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 10 tahun dan 15 tahun masing - masing sebesar 2 bps di level 7,605% dan 7,956%. Adapun untuk tenor 20 tahun imbal hasilnya naik sebesar 1 bps di level 8,145% dan untuk seri acuan dengan tenor 5 tahun tingkat imbal hasilnya mengalami penurunan terbatas kurang dari 1 bps di level 7,226%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×