kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.778   17,00   0,11%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

Laba Vale Indonesia (INCO) Melesat 207% pada Kuartal I 2023


Rabu, 26 April 2023 / 17:27 WIB
Laba Vale Indonesia (INCO) Melesat 207% pada Kuartal I 2023
ILUSTRASI. smelter pertambangan mineral nikel nickel PT Vale Indonesia Tbk INCO?di Sorowako, Sulawesi Selatan.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan laba bersih senilai US$ 98,1 juta atau melejit hingga 207% secara tahunan atau year on year (yoy) di sepanjang kuartal I 2023. Hal ini didorong oleh peningkatan volume produksi dan harga nikel di level yang menguntungkan. 

Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia menjelaskan produksi nikel dalam matte INCO pada kuartal I 2023 sebanyak 16.769 metrik ton naik 21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini seiring dengan telah diselesaikannya pembangunan kembali Furnace 4 di 2022. 

“Pada triwulan I 2023, harga nikel berada pada level yang menguntungkan dan mendorong Perseroan untuk membukukan Laba Bersih yang kuat. Kami juga diuntungkan dengan turunnya harga komoditas energi, namun hal itu tidak menyurutkan tekad kami untuk terus melakukan perbaikan di segala aspek bisnis,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/4). 

Febri menjelaskan, realisasi harga nikel rata-rata Grup pada kuartal I 2023 tercatat 18% lebih tinggi dibandingkan dengan harga triwulan terakhir sehingga mendorong pendapatan Vale Indonesia tumbuh 54,46% year on year (yoy) menjadi US$ 363,18 juta. Pada kuartal I 2022 pihaknya mencatatkan pendapatan senilai US$ 235,08 juta. 

Baca Juga: MIND ID Ingin Jadi Pemegang Mayoritas Saham Vale Indonesia (INCO)

Sampai dengan akhir Maret 2023, Vale Indonesia membukukan Beban Pokok Pendapatan (BPP) Grup turun menjadi US$ 228,2 juta dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang senilai US$ 142,35 juta. 

Penurunan BPP ini merupakan dampak dari harga komoditas yang lebih rendah. Turunnya biaya juga didorong oleh disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan biaya dan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan produktivitas pada proses bisnis. 

Di dalam laporannya, konsumsi High Sulphur Fuel Oil (HSFO) di kuartal I 2023 sebesar 557.543 barel atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebanyak 221.779 barel.

 

Adapun harga rata-rata HSFO mengalami penurunan menjadi US$ 77,44 per barel dibandingkan kuartal IV 2022 senilai US$ 82,04 per barel. 

“Sejak September 2022, sebagai langkah antisipasi terhadap kenaikan harga batubara yang signifikan di tahun 2022, Perseroan tetap menggunakan HSFO sebagai sumber energi utama untuk burner pada kuartal I 2023,” ujar Febri. 

Baca Juga: Moncer, Volume Produksi Nikel Vale Indonesia (INCO) Naik 21% di Kuartal I-2023

Selain itu, volume diesel yang digunakan INCO di kuartal I 2023 naik menjadi 15.241 kilo liter dibandingkan kuartal I 2022 yang sebanyak 14.787 kilo liter. Pada periode ini harga rata-rata diesel per liter mengalami peningkatan menjadi US$ 1,02 per liter dari sebelumnya US$ 0,67 per liter di kuartal I 2022. 

Adapun volume batubara yang digunakan Vale Indonesia di sepanjang kuartal I 2023 mengalami penurunan signifikan dibandingkan kuartal I 2022. Pada akhir Maret 2023 Vale Indonesia menggunakan 50.923 ton batubara atau turun 21,43% dibandingkan Maret 2022 sebanyak 91.793 ton. Adapun harga rata-rata batubara di tiga bulan pertama tahun ini senilai US$ 466,22 per ton. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×