Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Tidak jauh berbeda, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus menganggap wajar kedua emiten itu mengalami penurunan dari sisi penjualan. Ini tidak terlepas dari pandemi Covid-19 yang menekan permintaan pasar.
Adapun penurunan dari sisi penjualan itu sebenarnya sudah tertolong dengan harga pulp global yang cenderung stabil. Selain itu, kedua emiten itu juga tertolong orientasi penjualan yang cenderung ekspor. Sebabnya, permintaan beberapa negara sesungguhnya masih naik. Sebagai contoh, permintaan dari China yang cenderung meningkat seiring dengan pemulihan kondisi ekonomi di negara tersebut.
Dengan adanya kehadiran vaksin Covid-19, dua emiten ini akan memiliki prospek yang lebih baik. Vaksin Covid-19 akan mendorong aktivitas ekonomi yang akhirnya berdampak pada peningkatan permintaan pulp dan paper.
Baca Juga: Analis: Insentif PPN impor kertas koran dan majalah tidak akan berdampak signifkan
Sementara terkait bottom line yang masih meningkat, Nico mengamati peningkatan ini terdorong efisiensi yang berhasil dilakukan perusahaan. Di sisi lain, Nico mengamati kedua emiten Grup Sinar Mas itu bisa memaksimalkan momentum pelemahan rupiah yang terjadi beberapa waktu terakhir. "Sehingga keuntungan selisih kurs juga menjadi penopang," imbuh dia, Rabu (18/11).
Di antara kedua saham itu, Nico cenderung mengamati pergerakan saham INKP. Adapun sejauh ini harga saham INKP telah melewati target harga awal yang dipatok Rp 8.650. Oleh karena itu, Nico cenderung menyarankan untuk menunggu hingga penutupan tahun. Asal tahu saja, pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (18/11), saham INKP sudah berada di harga Rp 8.975 per saham.
Baca Juga: Penjualan dan laba Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) terkikis hingga dua digit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News