kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba terkerek di tengah penjualan yang tertekan, ini rekomendasi saham INKP dan TKIM


Rabu, 18 November 2020 / 21:17 WIB
Laba terkerek di tengah penjualan yang tertekan, ini rekomendasi saham INKP dan TKIM
ILUSTRASI. Laba bersih emiten kertas Grup Sinarmas meningkat hingga double digit.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mampu membukukan pertumbuhan laba bersih di tengah pendapatan yang tertekan. Bottom line emiten kertas milik Grup Sinarmas itu tercatat meningkat hingga dua digit sepanjang Januari hingga September 2020. 

Mengutip laporan keuangan, INKP mengalami kenaikan laba bersih hingga 20,75% secara year on year (yoy) menjadi US$ 287,46 juta. Sementara itu, bottom line TKIM juga terkerek 10,35% yoy menjadi US$ 168,26 juta. 

Adapun dari sisi penjualannya, kedua emiten itu kompak mengalami tekanan hingga dua digit. Penjualan bersih INKP melorot hingga 11,15% yoy menjadi US$ 2,19 miliar. Sementara itu, penjualan TKIM tertekan lebih dalam hingga 21,41% yoy menjadi US$ 650,21 juta. 

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan, wajar penjualan kedua emiten itu turun. Menurut dia, kebijakan lockdown yang diterapkan di berbagai negara memang menekan permintaan pulp dan paper di pasar.  Kondisi ini tidak jauh berbeda dibanding penurunan permintaan yang terjadi di sektor usaha lain. Di sisi lain, kemampuan INKP dan TKIM  dalam melakukan mitigasi risiko Covid-19 melalui efisiensi ternyata menolong bottom line

Baca Juga: Pendapatan tertekan, laba bersih Indah Kiat (INKP) justru meningkat 20,75%

Oleh karena itu, Nafan melihat prospek kedua emiten ini masih baik ke depan. Apalagi, ketika kondisi ekonomi pulih dengan dilonggarkannya penerapan lockdown di berbagai wilayah. "Kalau Covid-19 bisa dikendalikan, berarti bisa meningkatkan aktivitas perekonomian. Ini dapat meningkatkan demand," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (18/11). 

Prospek INKP dan TKIM yang masih menarik mendorong Nafan untuk merekomendasikan buy terhadap saham INKP dengan target harga Rp 10.275 dan buy TKIM dengan target harga Rp 7.425. "PER INKP masih 11,15 kali, sedangkan PER TKIM adalah 8,36 kali. Sementara PER industri 36,55 kali, sehingga INKP dan TKIM masih atraktif," imbuh dia.

Baca Juga: Ada Pembebasan PPN Impor Kertas, Saham MNCN Dijagokan, Saham INKP Tetap Layak Dibeli  

Tidak jauh berbeda, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus menganggap wajar kedua emiten itu mengalami penurunan dari sisi penjualan. Ini tidak terlepas dari pandemi Covid-19 yang menekan permintaan pasar. 

Adapun penurunan dari sisi penjualan itu sebenarnya sudah tertolong dengan harga pulp global yang cenderung stabil. Selain itu, kedua emiten itu juga tertolong orientasi penjualan yang cenderung ekspor. Sebabnya, permintaan beberapa negara sesungguhnya masih naik. Sebagai contoh, permintaan dari China yang cenderung meningkat seiring dengan pemulihan kondisi ekonomi di negara tersebut.

Dengan adanya kehadiran vaksin Covid-19, dua emiten ini akan memiliki prospek yang lebih baik. Vaksin Covid-19 akan mendorong aktivitas ekonomi yang akhirnya berdampak pada peningkatan permintaan pulp dan paper

Baca Juga: Analis: Insentif PPN impor kertas koran dan majalah tidak akan berdampak signifkan

Sementara terkait bottom line yang masih meningkat, Nico mengamati peningkatan ini terdorong efisiensi yang berhasil dilakukan perusahaan. Di sisi lain, Nico mengamati kedua emiten Grup Sinar Mas itu bisa memaksimalkan momentum pelemahan rupiah yang terjadi beberapa waktu terakhir. "Sehingga keuntungan selisih kurs juga menjadi penopang," imbuh dia, Rabu (18/11).

Di antara kedua saham itu, Nico cenderung mengamati pergerakan saham INKP. Adapun sejauh ini harga saham INKP telah melewati target harga awal yang dipatok Rp 8.650. Oleh karena itu, Nico cenderung menyarankan untuk menunggu hingga penutupan tahun. Asal tahu saja, pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (18/11), saham INKP sudah berada di harga Rp 8.975 per saham. 

Baca Juga: Penjualan dan laba Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) terkikis hingga dua digit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×