kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Laba Surya Esa Perkasa (ESSA) melonjak di kuartal I, ini pendorongnya


Sabtu, 24 April 2021 / 09:05 WIB
Laba Surya Esa Perkasa (ESSA) melonjak di kuartal I, ini pendorongnya


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

Harga amonia tahun lalu turun ke level terendah dalam 11 tahun terakhir karena kekhawatiran Covid-19. Vinod cukup optimis akan ada peningkatan kinerja tahun ini mengingat kenaikan harga LPG dan Amonia selama ini dan diperkirakan harga akan rata-rata lebih tinggi sebesar 15%-20%.

Tahun ini, ESSA fokus untuk kembali meningkatkan produksi untuk amoniak dan LPG sejalan dengan mulai pulihnya permintaan dan juga terkait dengan rencana proyek amonia biru (blue ammonia).

 

Meski tidak menyebut angka pasti, untuk sementara ini ESSA akan lebih banyak menyediakan anggaran untuk biaya operasional (opex), bukan untuk belanja modal (capex).

Baru-baru ini, ESSA bekerjasama dengan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC), Mitsubishi Corporation (MC), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang pengumpulan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon (carbon capture, utilization & storage /CCUS) untuk produksi amonia biru di Indonesia di Pabrik amoniak di Banggai, Sulawesi Tengah.

Selanjutnya: Golden Energy Mines (GEMS) membatalkan rencana right issue

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×