Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah industri semen yang sedang lesu, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berhasil mencatat kenaikan pendapatan di kuartal III-2017. Tapi, hal ini belum mampu membuat laba emiten BUMN ini ikut tumbuh positif.
Dalam laporan keuangan yang dirilis Selasa (31/10) lalu, SMGR mencatat kenaikan pendapatan sebesar 7,7% menjadi Rp 20,55 triliun hingga akhir kuartal ketiga lalu. Di periode yang sama tahun lalu, perusahaan hanya mencatat pendapatan sebesar Rp 19,08 triliun.
Penjualan semen masih jadi penyumbang terbesar pendapatan perusahaan di periode ini. Total penjualan semen yang diraup emiten semen pelat merah ini berjumlah sebesar Rp 17,55 triliun, atau setara dengan 85,41% dari total pendapatan perusahaan.
Namun, segmen penjualan kantong semen di periode Januari-September tahun ini terlihat mengalami penurunan sebesar 46,4% year-on-year (yoy). Di kuartal III-2017, perusahaan hanya memperoleh pendapatan dari bisnis penjualan kantong semen sebesar Rp 38,89 miliar. Sedangkan di tahun sebelumnya, perusahaan memperoleh Rp 72,56 miliar dari bisnis ini.
Meningkatnya perolehan pendapatan perusahaan belum mampu mendongkrak perolehan laba SMGR pada akhir September tahun ini. Di periode ini, laba perusahaan anjlok 50,16% menjadi Rp 1,46 triliun. Semen Indonesia membukukan laba hingga Rp 2,93 triliun di tahun lalu.
Merosotnya laba perusahaan disebabkan oleh tingginya beban pokok pendapatan yang harus ditanggung di periode ini. Beban pokok pendapatan perusahaan hingga akhir September 2017 lalu meningkat 26,02% menjadi Rp 14,5 triliun. Pertumbuhan beban pokok ini jauh melampaui pertumbuhan pendapatan. Beban keuangan SMGR juga melonjak 10,73% menjadi Rp 522,79 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News