Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan laba bersih Rp 1,38 triliun pada semester I tahun ini. Namun, analis memperkirakan pertumbuhan BNGA akan lebih sulit tahun depan.
Willy Suwanto, Analis BCA Sekuritas berpendapat bahwa tahun depan BNGA akan tertekan oleh cost of fund yang lebih tinggi dan pertumbuhan kredit yang lebih lambat. BNGA masih harus mengelola penyaluran kredit dengan pertumbuhan yang beragam.
Di paruh pertama 2017, NPL segmen kredit kendaraan BNGA tercatat 3,8%. Untuk memperbaikannya, BNGA meninjau kembali eksposure terhadap kredit kendaraan dengan lebih menekankan pada pasar premium. Sebagai catatan kredit kendaraan BNGA turun 36% pada enam bulan pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu.
Belajar dari pengalaman, BNGA lebih menyasar pasar menengah ke atas. Hal ini pun diterapkan pada pasar serupa di KPR. "BNGA mulai melihat hasil positif dalam KPR dengan pertumbuhan 9,4% yoy, kami memperkirakan kemajuan BNGA akan terganggu oleh ketatnya persaingan dari bank lain," ujar Willy dalam riset, Jumat (22/9).
Ambisi BNGA cukup besar terlihat dari rencana mengembangkan portofolio pinjamannya, lewat proyek LRT sebesar Rp 2 triliun. Sayangnya, terhambat oleh penurunan simpanan sebesar 2,7% hingga akhir semester pertama.
BNGA juga mencoaba memperbaiki CASA dengan mengandalkan Bizlite (solusi ebanking untuk bisnis) dan meluncurkan Go Mobile dalam beberapa minggu ke depan untuk merangsang akun tabungan.
Namun, BNGA masih belum yakin seberapa besar dampak solusi digital ini terhadap CASA dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasilnya. Oleh karena itu, sementara ini, BNGA mencoba untuk menggenjot kembali pendanaan pada deposito berjangka.
Dibalik biaya kredit yang lebih rendah, Willy percaya bahwa BNGA akan mencatatkan pendapatan yang kuat di 2017. BNGA diproyeksi bisa memperoleh pendapatan bunga bersih Rp 13,78 triliun dan laba Rp 3,04 triliun tahun ini serta masing-masing Rp 14,66 triliun dan Rp 3,58 triliun tahun depan.
Willy merekomendasikan tahan saham ini dengan target harga Rp 1.400 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
