kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.197   56,46   0,79%
  • KOMPAS100 1.106   11,25   1,03%
  • LQ45 878   11,38   1,31%
  • ISSI 221   1,04   0,47%
  • IDX30 449   5,97   1,35%
  • IDXHIDIV20 540   5,29   0,99%
  • IDX80 127   1,41   1,12%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba Ciputra Development (CTRA) Tertekan, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya?


Rabu, 15 November 2023 / 07:00 WIB
Laba Ciputra Development (CTRA) Tertekan, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya?
ILUSTRASI. Warga melihat rancangan desain miniatur Kota Maja Raya di Maja, Lebak, Banten, Senin (30/10/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/Spt.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencatatkan laba bersih Rp 778,99 miliar di semester I 2023. Keuntungan emiten properti ini turun 22,47% dari semester I 2022 yang sebesar Rp 1 triliun. Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh penurunan pendapatan di separuh pertama 2023. 

CTRA membukukan pendapatan sebesar Rp 4,46 triliun di semester I 2023. Pendapatan Ciputra Development turun 4,08% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,66 triliun.

Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan, penurunan dari porsi terbesar pendapatan CTRA berasal dari penjualan kavling, rumah hunian, dan ruko, yang hanya Rp 2,85 triliun. 

“Penjualan kavling, rumah hunian, dan ruko turun 11,76% jika dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu yang mencapai Rp 3,23 triliun,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (14/11).

Baca Juga: Bukukan Kinerja Ciamik, Cermati Rekomendasi Saham Astra International (ASII)

Selain itu, hal itu juga disebabkan naiknya beban pokok penjualan CTRA ke Rp 2,36 triliun per September 2023 dari Rp 2,29 triliun pada periode sama tahun lalu. 

“Kenaikan beban pokok penjualan ini terjadi di tengah penurunan pendapatan, sehingga menyebabkan laba kotor Ciputra Development melorot 10,97%,” ungkapnya.

Andhika melihat, kinerja CTRA pada kuartal IV 2023 sampai awal tahun 2024 masih akan stagnan. Sebab, The Fed masih berpeluang menaikkan suku bunga sampai target inflasi di Amerika Serikat (AS) sebesar 2%-4% bisa tercapai. 

“Sementara, sentimen positif untuk CTRA adalah Pemerintah yang memberikan insentif untuk pembelian properti Rp 2 miliar akan bebas pajak,” tuturnya.

Andhika pun merekomendasikan buy on weakness untuk CTRA dengan target harga Rp 1.190 per saham.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×