kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Laba Bumi Resources (BUMI) Melesat 39,3% Menjadi US$ 60,2 Juta pada Kuartal I-2023


Rabu, 03 Mei 2023 / 09:26 WIB
Laba Bumi Resources (BUMI) Melesat 39,3% Menjadi US$ 60,2 Juta pada Kuartal I-2023
perusahaan tambang batubara Bumi Resources tbk. Laba Bumi Resources (BUMI) Melesat 39,3% Menjadi US$ 60,2 Juta pada Kuartal I-2023.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil mencatat kenaikan kinerja keuangan sepanjang kuartal pertama 2023. 

Emiten pertambangan batubara ini membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 60,2 juta, naik 39,3% dari laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 43,3 juta.

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan. Sepanjang kuartal pertama 2023, BUMI mencetak pendapatan US$ 454,9 juta, atau meningkat sebesar 30,0% dari realisasi pendapatan di kuartal pertama 2022 yang hanya US$ 349,9 juta.

Baca Juga: Kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS) Naik pada Kuartal I, Ini Pendorongnya

Namun perlu dicatat, pendapatan ini berdasarkan laporan laba rugi dengan PSAK66. Di sini, BUMI tidak bisa mengkonsolidasikan Kaltim Prima Coal (KPC), tetapi hanya bisa menjadi ekuitas yang dipertanggungjawabkan 51% yang dimiliki oleh BUMI.

BUMI juga menyajikan laporan keuangan dengan memasukkan KPC untuk kepentingan investor, agar menjadi perbandingan sepadan dengan perusahaan batubara lainnya. 

Hasilnya, BUMI membukukan pendapatan US$ 1,64 miliar, naik 19% dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 1,37 miliar.

 

Dari sisi operasional,  Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, sepanjang kuartal pertama 2023, BUMI membukukan volume penjualan sebesar 15,4 juta ton batubata, menurun 4% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar 16,0 juta. 

Secara rinci, penjualan KPC sebesar 10,7 juta ton (naik 3%) dan Arutmin Indonesia sebesar 4,8 juta ton (menurun sebesar 15%).

Baca Juga: Ini Jajaran Rekomendasi Saham dari Indo Premier Sekuritas untuk Pekan Ini

Dari sisi produksi, volume batubara yang ditambang pada kuartal pertama 2023 sebesar 16,1 juta ton, menurun 1,22% dari sebelumnya 16,3 juta ton pada kuartal pertama tahun lalu.

Untungnya, realisasi harga batubara di kuartal pertama 2023 berhasil naik 23% menjadi US$ 103,7 per ton dari sebelumnya US$ 84,5 per ton di tahun sebelumnya.

Di sisi lain, Royalti meningkat dari 13,5% menjadi 14% untuk domestik dan hingga 28% untuk ekspor efektif 1 April 2022. Royalty yang dibayarkan mencapai US$ 609 juta dan dibayarkan pada kuartal pertama 2023. 

Royalti ini naik 210% dari sebelumnya hanya US$ 196 juta di kuartal pertama 2022. Dileep menyebut, aturan baru pemerintah tentang royalti berdampak bagi perusahaan batubara yang diberikan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) baru.

Manajemen juga melihat tahun 2023 masih penuh ketidakpastian. 

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bumi Resources Minerals (BRMS) Naik pada Kuartal I

“Tahun ini menghadirkan tantangan unik seperti dampak dari hujan lebat yang terus menerus sejak akhir 2021, krisis energi dunia yang diperburuk oleh perkembangan geopolitik global, kekhawatiran akan resesi di negara-negara maju, dan ketidakstabilan keuangan yang terjadi baru-baru ini yang berpotensi menyebabkan gangguan ekonomi lebih lanjut,” kata Dileep.

Meski demikian, manajemen BUMI tetap masang target produksi 75 juta ton hingga  80 juta ton batubara tahun ini, dengan estimasi harga batubara US$ 95 per ton sampai US$ 105 per ton.

Utang yang belum dibayar telah dilunasi dengan konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) menjadi saham dan penerbitan saham melalui PMTHMETD senilai US$ 1,6 miliar (sebanyak 200 miliar saham dengan harga Rp 120 per saham) pada Oktober 2022.

Baca Juga: Ini Jajaran Rekomendasi Saham dari Indo Premier Sekuritas untuk Pekan Ini

Grup Salim menjadi pemegang saham pengendali bersama dengan Bakrie. Hal ini membuat BUMI bebas utang dan akan mengeliminasi beban bunga di masa mendatang. Adapun jumlah saham beredar pada 31 Maret 2023 mencapai 371,32 miliar dibandingkan dengan 74,274 miliar pada awal tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×