kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,03   -2,99   -0.33%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Bersih Turun 4%, Simak Prospek dan Rekomendasi Saham Astra International (ASII)


Jumat, 28 Juli 2023 / 21:28 WIB
Laba Bersih Turun 4%, Simak Prospek dan Rekomendasi Saham Astra International (ASII)
ILUSTRASI. rekomendasi saham PT Astra International Tbk (ASII)


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pendapatan tumbuh subur, PT Astra International Tbk (ASII) harus rela labanya terkikis karena penyesuaian nilai wajar investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).

Merujuk laporan keuangan keuangan per 30 Juni 2023, Astra membukukan pendapatan bersih senilai Rp 162,39 triliun. Itu tumbuh 13,01% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 143,69 triliun per 30 Juni 2022.

Dari sisi bottom line laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASII mencapai Rp 17,44 triliun. Raihan tersebut turun 3,98% YoY dari Rp 18,17 triliun pada semester I-2022.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mencermati kinerja bottom line ASII dibayangi oleh penyesuaian nilai wajar investasi di GOTO dan HEAL sepanjang semester I-2023.

"Sehingga harus dicermati potensi pergerakan harga saham GOTO dan HEAL di semester kedua mendatang. Ini akan mempengaruhi potensi laba bersih Astra," katanya saat dihubungi Kontan, Jumat (28/7).

Baca Juga: Laba Bersih Astra (ASII) Turun 4% Jadi Rp 17,44 Triliun pada Semester I-2023

ASII mencatatkan nilai wajar investasi Astra di GOTO dan HEAL per Juni 2023 mencapai Rp 130 miliar. Sementara nilai wajar atas investasi di kedua entitas itu per Juni 2023 senilai Rp 3,7 triliun.

Dari sisi operasional, hampir seluruh lini bisnis Grup Astra mencatatkan pertumbuhan kinerja. Kecuali segmen agribisnis dan segmen properti yang mengalami penurunan.

Nafan menyebut memang segmen agribisnis tengah menghadapi gejolak akibat volatilitas harga CPO dan pergantian cuaca ekstrem seperti El Nino yang bakal mempengaruhi produksi sawit.

 

"Tapi permintaan akan CPO akan meningkat di semester kedua karena CPO berperan sebagai energi substitusi ketika harga migas meningkat," ucap dia.

Di sisi lain, Nafan memproyeksikan kontribusi segmen otomotif dan alat berat masih akan positif pada paruh kedua 2023. Ini seiring dengan potensi peningkatan permintaan di pasar.

Dia mencermati secara teknikal, ASII mengalami fail uptrend dan berada dalam fase koreksi wajar untuk menguji level support Rp 6.225 per saham.

Baca Juga: Ini Penyebab Laba Bersih Astra International (ASII) Turun Walau Pendapatan Naik

Secara teknikal, Nafan merekomendasikan hold ASII. Adapun ASII menutup perdagangan Jumat (28/7) dengan menguat 1,53% atau naik 100 poin ke posisi Rp 6.625.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×