Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) membukukan laba bersih kuartal III-2017 sebesar Rp 300,57 miliar. Capaian ini naik signifikan 493,37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 50,65 miliar.
TINS membukukan pendapatan sebesar Rp 6,62 triliun pada kuartal III-2017. Capaian tersebut naik 44,17% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,59 triliun. Top line ini berbeda jauh bila dibandingkan dengan bottom line TINS.
Pendapatan TINS tersebut dikontribusi oleh penjualan logam timah dan tin solder sebesar Rp 5,92 triliun atau naik 38,16% year on year (yoy). Lalu penjualan tin chemical sebesar Rp 529,83 miliar atau naik 206,66% yoy.
Selain itu, ada pendapatan jasa rumah sakit Rp 167,25 miliar atau naik 51,92% yoy, pendapatan jasa galangan kapal sebesar Rp 6,48 miliar atau turun 21,15% yoy dan pendapatan jasa lainnya sebesar Rp 2,02 triliun atau turun 89,67% yoy.
Kenaikan pendapatan TINS didorong oleh kenaikan permintaan logam timah untuk barang elektronik, salah satunya di China. Hingga 30 September 2017, volume penjualan timah olahan meningkat sebesar 16,1% menjadi 21.588 metrik ton dari 18.600 metrik ton pada periode yang sama tahun 2016.
Selain itu, harga jual rata-rata per 30 September 2017 meningkat 18,85% menjadi US$ 20.557 per metrik ton, dari sebelumnya US$ 17.296 per metrik ton pada periode yang sama tahun 2016. Kenaikan harga jual juga menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan pendapatan emiten tambang pelat merah ini.
Dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (2/11), TINS menyebut, beban pokok pendapatan pada kuartal III-2017 yakni Rp 5,47 triliun atau naik 37,25% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,98 triliun. Peningkatan terjadi karena beberapa faktor.
Di antaranya kenaikan bahan baku dari biaya bijih timah karena produksi bijih timah meningkat menjadi 23.854 ton. Dari sebelumnya 15.973 ton di periode yang sama tahun 2016.
Per 30 September 2017, Perusahaan mencatat biaya bahan baku timah sebesar Rp 3,5 triliun. Biaya tersebut meningkat Rp 1,8 triliun dari periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 1,6 triliun. Selain itu, kenaikan pembayaran royalti seiring dengan kenaikan pendapatan perusahaan juga merupakan faktor dalam kenaikan biaya pendapatan perusahaan.
Sedangkan laba bruto kuartal III-2017 yakni Rp 1,15 triliun. Atau naik 89,65% dibandingkan dengan kuartal III-2016 sebesar Rp 607,34 miliar.
Amin Haris Sugiarto, Sekretaris Perusahaan TINS menyatakan, perusahaan meningkatkan kinerja positifnya dengan meningkatkan volume penjualan timah olahannya sebesar 49,9% dibandingkan dengan semester pertama 2017. Penjualan tersebut juga meningkat 16,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016.
"Dengan terus menerus meningkatkan kinerja operasional, serta melakukan upaya efisiensi, yang ingin kami capai hasil maksimal pada akhir 2017," terang Amin, Kamis (2/11).
Hingga September 2017, total belanja modal TINS mencapai Rp 539,9 miliar. TINS menggunakan belanja modal ini di antaranya untuk peningkatan kapasitas, pengadaan fasilitas pendukung produksi, rekondisi dan penggantian, dan juga untuk kebutuhan operasional lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News