Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akuisisi atas PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) langsung mendongkrak pendapatan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di kuartal pertama 2019. Tapi, laba bersih emiten pelat merah ini justru turun.
Berdasarkan laporan keuangan SMGR yang dipublikasikan Selasa (3/4), pendapatan Semen Indonesia melonjak 22,81% menjadi Rp 8,13 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini dari kuartal pertama tahun lalu Rp 6,62 triliun.
Berdasarkan data RTI, pendapatan kuartal pertama SMGR dalam lima tahun terakhir hingga 2018 tidak banyak bergerak. Pendapatan rata-rata SMGR lima tahun terakhir adalah Rp 6,31 triliun.
Tapi selain peningkatan pendapatan, sisi positif kinerja keuangan SMGR lainnya belum tampak. Margin laba kotor SMGR berada di 27,24% pada kuartal pertama tahun ini, hanya naik tipis dari periode yang sama tahun lalu sebesar 25,94%.
Bahkan, laba bersih SMGR malah melorot hingga 34,86% menjadi Rp 268,10 miliar dari sebelumnya Rp 411,55 miliar. Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh lonjakan beban keuangan hingga 210,80% menjadi Rp 711,62 miliar dari Rp 228,96 miliar.
Sekadar mengingatkan, SMGR mengakuisisi 80,64% saham Solusi Bangun Indonesia pada 31 Januari 2019. Nilai akuisisi ini mencapai US$ 916,93 juta atau setara Rp 12,96 triliun.
Untuk akuisisi saham SMCB, Semen Indonesia mengantongi pinjaman sindikasi dengan nilai total pinjaman US$ 926,97 juta atau setara Rp 13,07 triliun. Pinjaman ini ditarik pada 29 Januari 2019. Fasilitas pinjaman ini memiliki jangka waktu dua tahun dan akan jatuh tempo pada 12 November 2020.
Pinjaman sindikasi ini dikenai bunga mengambang berdasarkan Libor 3 bulan ditambah dengan margin. Pada 31 Maret 2019, suku bunga efektif pinjaman ini antara 4,10% sampai dengan 4,30% per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News