kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.695   42,00   0,25%
  • IDX 8.275   111,21   1,36%
  • KOMPAS100 1.154   17,76   1,56%
  • LQ45 844   12,45   1,50%
  • ISSI 286   3,78   1,34%
  • IDX30 443   6,51   1,49%
  • IDXHIDIV20 512   8,80   1,75%
  • IDX80 130   2,06   1,61%
  • IDXV30 137   1,09   0,80%
  • IDXQ30 141   2,17   1,57%

Semen Indonesia (SMGR) merampungkan pembayaran tender offer wajib


Sabtu, 13 April 2019 / 06:50 WIB
Semen Indonesia (SMGR) merampungkan pembayaran tender offer wajib


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) belum juga merilis hasil penawaran tender wajib atau mandatory tender offer (MTO) saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB). Padahal dalam prospektus ringkas, SMGR menargetkan proses penawaran tender saham SMCB bisa selesai pada 10 April 2019.

Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia Sigit Wahono menyatakan, proses penawaran tender wajib belum tuntas. Sehingga, SMGR belum bisa menyampaikan hasil. "Penawaran tender offer memang sudah selesai tanggal 10 April 2019 kemarin, tapi saat ini masih dalam proses penyelesaian pembayaran," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (12/4). SMGR berjanji akan segera menyampaikan informasi kepada otoritas jika proses telah tuntas.

Menurut sejumlah sumber Kontan.co.id, pemegang saham publik SMCB yang berminat melepas kepemilikan saham sudah lebih dari 50% dari seluruh jumlah saham SMCB milik publik. Data per 31 Januari 2019 di RTI, pemegang saham publik SMCB sebanyak 287,76 juta setara 3,76%.

SMGR menargetkan proses penyelesaian akhir transaksi akan selesai 10 hari lagi, yakni di 22 April 2019. Sigit juga memastikan, dana untuk penawaran tender saham emiten yang dulunya bernama Holcim Indonesia ini aman. SMGR membutuhkan dana untuk tender offer Rp 3,11 triliun. Dana tersebut berasal dari pinjaman dan kas internal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×