Reporter: Issa Almawadi |
JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) secara konsolidasi mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 188,1 triliun di sepanjang 2012. Jumlah ini meningkat 16% dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp 162,6 triliun.
Peningkatan pendapatan itu mendorong kenaikan laba bersih Astra sebesar 9% dari Rp 17,8 triliun menjadi Rp 19,4 triliun pada tahun 2012. Laba bersih per saham juga naik 9% menjadi Rp 480 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 439.
Atas catatan kinerja yang didapat, Astra akan mengusulkan dividen final sebesar Rp 150 kepada pemegang saham pada saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di bulan April 2013. Usulan tersebut ditambah dengan dividen interim sebesar Rp 66 menjadikan total dividen yang dibagi sebesar Rp 216.
“Kinerja Grup Astra ini terutama didukung oleh tingginya penjualan mobil, membuat Astra kembali mencatat rekor baru laba bersih dan nilai bersih aset per saham. Namun menurunnya permintaan di sektor alat berat yang disebabkan oleh melemahnya harga batubara serta turunnya harga CPO meskipun produksinya meningkat, telah mempengaruhi tingkat keuntungan Astra," ungkap Presiden Direktur ASII, Prijono Sugiarto dalam keterangannya, Kamis (28/2).
Walaupun kondisi saat ini masih dipengaruhi oleh ketidakstabilan harga batubara dan CPO serta dampak dari peraturan uang muka minimum pada pembiayaan otomotif syariah, Prijono yakin prospek bisnis Astra tetap baik.
Kontribusi anak usaha
Secara rinci, kinerja keuangan Grup Astra berasal dari kontribusi laba bersih divisi otomotif yang meningkat 15% menjadi Rp 9,5 triliun, terdiri dari Rp 4,9 triliun yang berasal dari ASII dan anak-anak perusahaan, serta kontribusi dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities di bidang otomotif sebesar Rp 4,6 triliun.
Selain itu juga ada kontribusi laba bersih divisi jasa keuangan yang mengalami kenaikan 12% menjadi Rp 3,7 triliun. Sepanjang tahun lalu, total pembiayaan melalui bisnis pembiayaan otomotif Astra tumbuh 2% menjadi Rp 50,3 triliun, termasuk pembiayaan melalui joint bank financing without recourse. Namun total pembiayaan alat berat melalui PT Surya Artha Nusantara Finance dan PT Komatsu Astra Finance turun 2% menjadi Rp 7,1 triliun.
Dari sisi perbankan, PT Bank Permata Tbk yang 44,6% sahamnya dimiliki ASII, melaporkan laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun.
Divisi lainnya yakni Divisi Alat Berat dan Pertambangan menurun 2% menjadi Rp 3,5 triliun. Melalui PT United Tractors Tbk (UNTR), yang 59,5% sahamnya dimiliki oleh ASII, melaporkan penurunan laba bersih 2% menjadi Rp 5,8 triliun, meski pendapatan bersih meningkat 2%.
Berbeda dengan UNTR, Divisi Agribisnis memberikan kontribusi laba bersih sebesar Rp 1,9 triliun, sama dibandingkan tahun 2011. Divisi ini yang diwakili PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) melaporkan laba bersih sebesar Rp 2,4 triliun.
Kontribusi laba bersih Divisi Infrastruktur dan Logistik tumbuh 13% menjadi Rp 683 miliar, dikarenakan adanya keuntungan tambahan tahun lalu yang berasal dari pembalikan penyisihan pajak penghasilan, yang bila dikecualikan maka laba bersih tahun 2012 naik sebesar 35%. Terakhir, kontribusi laba bersih Divisi Teknologi Informasi naik 22% menjadi Rp 132 miliar.
Divisi teknologi terwakili PT Astra Graphia Tbk (ASGR), sebagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan agen tunggal Fuji Xerox di Indonesia, yang 76,9% sahamnya dimiliki oleh ASII, mencatat laba bersih sebesar Rp 171 miliar, naik 23%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News