kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Laba bersih menyusut hingga 87%, ini kata PGN (PGAS)


Minggu, 06 September 2020 / 06:45 WIB
Laba bersih menyusut hingga 87%, ini kata PGN (PGAS)
ILUSTRASI. PGN (PGAS) membukukan pendapatan senilai US$ 1,46 miliar, turun 17,97% secara tahunan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sepanjang semester I-2020 merosot. Emiten yang juga dikenal dengan nama PGN ini membukukan pendapatan senilai US$ 1,46 miliar, turun 17,97% (yoy) dari periode yang sama tahun lalu US$ 1,78 miliar.

Jika dikonversikan ke mata uang rupiah, pendapatan PGAS setara sekitar Rp 21,49 triliun dengan kurs tengah rata-rata semester I-2020 sebesar Rp 14.624 per dolar Amerika Serikat (AS). Laba bersih PGAS anjlok 87,56% secara tahunan menjadi US$ 6,72 juta di semester I-2020.

Direktur Keuangan Perusahaan Gas Negara Arie Nobelta Kaban mengungkapkan, kinerja keuangan PGAS pada semester pertama ini sangat dipengaruhi oleh triple down effect, yakni dampak pagebluk Covid-19, penurunan harga minyak dan gas (migas) dunia, dan pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS.

Kondisi tersebut berpengaruh kepada usaha PGAS terutama sektor hulu yang tergantung pada harga minyak dan gas serta harga liquefied natural gas (LNG). Arie melanjutkan, rendahnya harga minyak dan gas ini menyebabkan penurunan pendapatan pada sektor hulu, sedangkan biaya pengoperasian ikut menurun.

Baca Juga: Terdampak Covid-19, PGN (PGAS) tetap ngebut untuk selesaikan proyek jaringan gas

Harga minyak gas dan bumi yang tidak sebaik proyeksi yang dilakukan pada akhir tahun 2019, berpengaruh pada pendapatan upstream dan recoverability aset-aset di hulu yang dikelola PT Saka Energi Energi Indonesia (SEI). “Faktor-faktor di atas menyebabkan laba konsolidasi yang diatribusikan ke entitas induk pada semester I -2020 menjadi sebesar US$ 6,7 juta,” terang Arie, Sabtu (5/9).

Mengutip laporan keuangan PGAS, penjualan minyak dan gas kepada pihak berelasi pada semester I-2020 sebesar US$ 48,44 juta atau turun 44,5% secara tahunan. Sementara pendapatan pemrosesan gas dari pihak berelasi senilai US$ 40,43 juta atau turun 6,6%.

Di sisi lain, penjualan minyak dan gas kepada pihak ketiga senilai US$ 53,40 juta atau merosot 50,9% dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai US$ 108,89 juta.

Baca Juga: PGN (PGAS): Konsumen akan lebih diuntungkan dengan pembebasan PPN pada LNG


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×