kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Laba bersih mayoritas emiten rokok meningkat tapi penjualan turun, begini rekomendasi


Senin, 04 November 2019 / 05:30 WIB
Laba bersih mayoritas emiten rokok meningkat tapi penjualan turun, begini rekomendasi


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

Sebagai informasi, pemerintah berencana menaikkan tarif cukai rokok dengan rata-rata kenaikan sebesar 21,55% mulai 1 Januari 2020. 

Hal ini diprediksi akan berpengaruh pada seluruh emiten rokok berupa turunnya volume penjualan rokok akibat harga jual eceran yang turut meningkat.

Baca Juga: Jual 3.500 ton produk DIET, Bentoel Group (RMBA) meraup Rp 400 miliar

Jessica menyarankan investor untuk akumulasi beli GGRM dengan target harga Rp 63.000 per saham dan HMSP dengan target harga Rp 2.750 per saham. Chris juga menyarankan beli untuk GGRM dan HMSP dengan target harga masing-masing Rp 63.000 dan Rp 2.500.

Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto melihat secara teknikal, saham GGRM adalah yang paling menarik.

"Saham-saham emiten rokok masih dibayangi sentimen negatif kenaikan cukai rokok meski sudah mereda. Tinggal melihat kinerja kuartal IV-2019 sebagai penentuan. Dari situ akan kelihatan, kenaikan tarif cukai ini berefek signifikan atau tidak," kata dia

Baca Juga: Imbas Kenaikan Harga, Volume Penjualan HMSP Turun 3,2%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×