kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih LEAD tahun ini bisa turun tajam


Kamis, 23 April 2015 / 13:51 WIB
Laba bersih LEAD tahun ini bisa turun tajam
ILUSTRASI. Asuransi Astra menilai kendaraan listrik di Indonesia saat ini masih sangat prematur.


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Logindo Samudera Makmur Tbk (LEAD) mencatatkan kinerja kuartal I-2015 yang cukup lemah. LEAD hanya mengantongi laba bersih US$ 1,1 juta, anjlok 81% dibanding periode yang sama tahun lalu US$ 5,7 juta. Dibanding kuartal sebelumnya, laba bersih LEAD turun 60%.

Rendahnya laba LEAD disebabkan oleh pendapatan dan margin yang juga lebih rendah. Di kuartal I-2015, pendapatan LEAD turun 24% menjadi US$ 13,8 juta dibanding kuartal III-2014 US$ 18,2 juta. Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, pendapatan LEAD masih turun 11%.

Suvro Sarkar, analis DBS Vickers dalam riset tanggal 23 April 2015 menyebutkan, turunnya pendapatan perseroan ini disebabkan oleh penurunan industri offshore support vessel (OSV), mengingat harga minyak yang merosot tajam. Harga yang turun membuat pelaku industri migas panik dan memotong biaya.

Awal tahun ini, LEAD memperoleh dana sebesar US$ 50 juta dari penerbitan obligasi di Singapura. Perseroan akan menggunakan dana ini untuk ekspansi armada. Namun, mengingat kelangkaan charter di pasar serta tingginya persaingan, Suvro berpendapat LEAD perlu melihat kembali penggunaan dana obligasi tersebut. Sementara itu, investor harus siap menghadapi beban bunga yang sedikit lebih tinggi.

Meski kebijakan pemerintah baru untuk mendorong sektor maritim berdampak positif bagi LEAD, namun penurunan harga minyak masih terus berlangsung. Sehingga aktivitas di lepas pantai belum meningkat, dengan banyak proyek yang ditunda hingga 2016.

Sementara dalam jangka panjang LEAD menghadapi masalah di daerah kunci Blok Mahakam Kalimantan Timur yang akan berpindah tangan dari pengelola saat ini ke Pertamina. Dengan pergantian tersebut, aktivitas di Blok Mahakam kemungkinan akan menurun selama beberapa saat.

Dengan demikian, tahun ini Suvro memperkirakan LEAD akan mengalami penurunan laba cukup signifikan. Dengan sepinya aktivitas di laut, maka kontrak jangka pendek LEAD diperkirakan lebih rendah. Kontribusi dari kapal-kapal baru perseroan juga akan tertunda.

Suvro memprediksi pendapatan LEAD tahun ini US$ 65 juta, turun dari tahun lalu senilai US$ 69 juta. Sedangkan laba bersihnya diperkirakan turun menjadi US$ 7 juta dari tahun lalu US$ 20 juta. Suvro merekomendasikan hold saham LEAD dengan target harga Rp 1.850 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×