Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar gembira untuk investor saham yang mengoleksi saham ANTM dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Antam berhasil mendapatkan laba bersih tahun 2022 yang besar, naik pesat dibandingkan tahun 2021. Dengan kenaikan laba tersebut, Antam berpotensi melakukan pembayaran dividen saham untuk pemegang saham ANTM tahun 2023 ini yang lebih besar dari tahun sebelumnya.
Antam berhasil menggandakan kinerjanya sepanjang tahun 2022. Emiten pertambangan logam milik negara ini membukukan laba bersih Rp 3,82 triliun sepanjang 2022. Jumlah ini melesat 105% dari realisasi laba bersih di periode akhir 2021 yang hanya Rp 1,86 triliun.
Melansir laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia, Minggu (26/3), kenaikan laba bersih ANTM tidak terlepas dari kenaikan penjualan. Konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan pendapatan senilai Rp 45,93 triliun, naik 19% dari realisasi pendapatan di 2021 sebesar Rp 38,45 triliun.
Sekretaris Perusahaan ANTM Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, produk emas menjadi kontributor terbesar dengan proporsi 69% terhadap total penjualan ANTM, dengan nilai penjualan mencapai Rp31,63 triliun.
Baca Juga: Laba Bersih Aneka Tambang (ANTM) Melesat 105% Sepanjang 2022
Sepanjang 2022, volume penjualan logam emas mencapai 34,97 ton, tumbuh 19% jika dibandingkan penjualan 2021 sebesar 29,39 ton. Atas capaian penjualan emas tersebut, tahun lalu ANTM kembali mencatatkan tingkat penjualan tertinggi produk emas sepanjang sejarah Perusahaan.
Adapun volume produksi emas pada 2022 tercatat 1,27 ton, yang dihasilkan dari tambang emas milik ANTM.
Sementara itu, feronikel merupakan kontributor terbesar kedua penjualan ANTM, dengan kontribusi sebesar Rp 6,85 triliun atau 15% dari total penjualan konsolidasian tahun 2022. Kontribusi penjualan segmen nikel (produk feronikel dan bijih nikel) pada 2022 mencapai Rp 12,03 triliun, tumbuh 12% dari penjualan 2021 sebesar Rp 10,74 triliun.
Baca Juga: Antam (ANTM) Meluncurkan Emas Spesial Idul Fitri 1444 H, Ini Spesifikasinya
Faisal mengatakan, secara umum kondisi volatilitas harga nikel global yang signifikan dipengaruhi dinamika kondisi geopolitik dan ekonomi global serta kebijakan lockdown di kawasan Asia Timur. Sentimen ini turut mempengaruhi tingkat penyerapan produk nikel di pasar ekspor maupun di dalam negeri pada medio triwulan kedua tahun 2022.
“Menyikapi hal tersebut, ANTM memitigasi setiap risiko dan peluang yang ada secara berkesinambungan melalui upaya pengembangan pasar dan diversifikasi pelanggan di dalam maupun di luar negeri,” kata Faisal dalam siaran pers, Minggu (26/3).
Segmen bauksit dan alumina ANTM memberikan kontribusi yang positif bagi profitabilitas ANTM. Pada tahun 2022, kontribusi penjualan segmen bauksit dan alumina mencapai Rp 1,93 triliun, tumbuh 35% dari periode tahun 2021 sebesar Rp 1,43 triliun.
Penguatan profitabilitas segmen tercermin pada capaian laba bersih periode berjalan segmen bauksit dan alumina yang mencapai Rp 310 miliar, berbalik arah dari keadaan rugi bersih pada 2021 sebesar Rp 1,48 triliun.
Pembayaran dividen saham ANTM
Manajemen Antam belum mengungkapkan rencana pembayaran dividen saham ANTM tahun 2023 ini. Namun, penting diingat bahwa Antam termasuk badan usaha milik negara (BUMN) yang rajin melakukan pembayaran dividen saham setiap tahun.
Sebagai gambaran, emiten pelat merah ini membukukan laba bersih sebesar Rp 1,86 triliun pada 2021. Realisasi laba bersih ini melonjak 61,96% dibandingkan dengan laba bersih di 2020 yang hanya Rp 1,15 triliun.
Dengan kinerja, ANTM mengalokasikan sebesar 50% dari laba bersih tahun 2021 atau Rp 930,87 miliar untuk pembayaran dividen saham. Sementara sisanya sebesar 50% atau Rp 930,87 miliar dicatat sebagai saldo laba.
Saat itu, pemegang satu saham ANTM mendapat pembayaran dividen saham Rp 38,73.
Nah, semoga saja pembayaran dividen saham ANTM tahun 2023 ini lebih besar lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News