Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat pada Jumat (15/8/2025), setelah sempat menyentuh rekor intraday, didorong lonjakan saham UnitedHealth setelah Berkshire Hathaway meningkatkan kepemilikannya.
Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq turun karena data ekonomi yang campur aduk membuat prospek langkah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) menjadi tidak pasti.
Baca Juga: Wall Street Jumat (15/8): Dow Jones Cetak Rekor Tertinggi, Dipicu Saham UnitedHealth
Melansir Reuters, Dow Jones naik 34,86 poin (0,08%) menjadi 44.946,12, sementara S&P 500 turun 18,74 poin (0,29%) menjadi 6.449,80, dan Nasdaq Composite melemah 87,69 poin (0,40%) menjadi 21.622,98.
KTT antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska juga menjadi sorotan pasar, yang berharap pertemuan ini dapat membuka jalan untuk resolusi konflik Ukraina dan memengaruhi proyeksi harga minyak mentah.
Kedua pemimpin itu memulai pertemuan pada Jumat siang waktu setempat.
Saham UnitedHealth Group melonjak hampir 12%, kenaikan terbesar sejak Maret 2020, setelah perusahaan Warren Buffett itu mengungkapkan investasi baru di perusahaan asuransi kesehatan ini.
Baca Juga: Saham UnitedHealth Melonjak 12% Usai Berkshire Hathaway Borong Saham Baru
Selain itu, Scion Asset Management milik Michael Burry juga menunjukkan pandangan lebih optimistis terhadap saham tersebut.
Kenaikan biaya di sektor kesehatan secara keseluruhan dan penurunan sekitar 40% saham UnitedHealth sepanjang tahun ini membuat Dow tertinggal dibanding indeks Wall Street lainnya dalam perjalanan menuju rekor tertinggi.
Terakhir kali Dow menembus rekor tertinggi adalah pada 4 Desember. Sektor kesehatan naik 1,65% pada Jumat, mencatat kinerja mingguan terbaik sejak Oktober 2022.
Secara lebih luas, indeks utama Wall Street mencatat kenaikan mingguan kedua, didorong ekspektasi bahwa The Fed bisa memulai kembali siklus pelonggaran kebijakan moneter dengan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September.
Bank sentral terakhir menurunkan biaya pinjaman pada Desember lalu dan menyebut tarif AS bisa menambah tekanan harga.
Baca Juga: Produksi Manufaktur AS Stagnan pada Juli, Aktivitas Industri Terhambat Tarif Impor
Namun, lemahnya pasar tenaga kerja belakangan ini dan tanda-tanda bahwa inflasi akibat tarif belum tercermin di harga konsumen membuat investor yakin kemungkinan langkah dovish bulan depan cukup besar.
“Pertanyaannya, apakah tarif sudah tercermin di harga barang? Tampaknya belum,” kata Joe Saluzzi, co-head equity trading di Themis Trading.
Ia juga menambahkan, meski pasar sebagian besar sudah memperkirakan pemangkasan suku bunga September, risiko tetap ada karena volatilitas rendah dan valuasi saham yang tinggi menunjukkan adanya rasa nyaman berlebihan.
Dalam data ekonomi campuran, penjualan ritel Juli sesuai ekspektasi, tetapi indeks kepercayaan konsumen dan produksi pabrik menunjukkan tarif berdampak negatif pada sebagian sektor ekonomi.
“Ini penurunan normal setelah kenaikan yang kuat belakangan,” kata Eric Teal, chief investment officer di Comerica Wealth Management.
“Kita masih harus menunggu data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang menjadi fokus The Fed dan belakangan lebih tinggi dari CPI, untuk melihat seberapa banyak inflasi masuk ke sistem.”
Baca Juga: Sentimen Konsumen AS Melemah di Agustus, Ekspektasi Inflasi Naik
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee juga memberi peringatan dalam komentarnya. Trump sebelumnya menyatakan akan mengumumkan tarif baru untuk baja dan semikonduktor pekan depan.
Di saham lainnya, Applied Materials anjlok 14% setelah produsen peralatan chip ini mengeluarkan perkiraan kuartal IV yang lemah.
Saham Bank of America turun 1,6% setelah Berkshire Hathaway mengurangi kepemilikannya sebesar 4,2% menjadi 605,3 juta saham, meski masih memegang sekitar 8% saham BofA.
Intel naik 2,9% setelah muncul laporan bahwa pemerintahan Trump tengah mempertimbangkan kepemilikan saham pemerintah AS di perusahaan chip ini.
Selanjutnya: Prakiraan Cuaca (16 Agustus 2025) Jawa Tengah: Semarang, Solo, dan Purwokerto
Menarik Dibaca: Promo JSM Alfamidi Periode 14-17 Agustus 2025, Harga Spesial Kemerdekaan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News