Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah pada Selasa (27/7) siang. Kurs rupiah spot berada di Rp 14.488 per dolar Amerika Serikat (AS) pada siang ini.
Kurs rupiah melemah tipis 0,03% ketimbang penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.483 per dolar AS. "Kurs rupiah berkonsolidasi antara Rp 14.450 per dolar AS hingga Rp 14.550 per dolar AS menjelang rapat FOMC esok," kata Chang Wei Liang, macro strategist DBS di Singapura kepada Bloomberg.
Dia menambahkan bahwa arah pergerakan rupiah masih belum jelas karena The Fed berpotensi menyeimbangkan antara kenaikan infeksi Covid dengan inflasi yang kuat. "Sementara kasus Covid Indonesia tampaknya telah mencapai puncak pada pertengahan Juli dan ini akan menjaga penguatan rupiah," kata Chang.
Rupiah melemah di tengah mayoritas penguatan mata uang Asia. Won memimpin penguatan terhadap the greenback, diikuti oleh dolar Taiwan, yen, peso, yuan, ringgit, dan rupee. Sementara rupiah melemah bersama dengan baht, dolar Singapura, dan dolar Hong Kong.
Baca Juga: IHSG masih diselimuti ketidakpastian, ini strategi dari RHB Sekuritas
Penguatan won terjadi setelah Bank of Korea melaporkan pertumbuhan ekonomi 5,9% secara tahunan pada kuartal kedua. Ini adalah angka pertumbuhan tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Ekonomi Korea Selatan tumbuh 0,7% secara kuartalan. Angka tersebut lebih rendah daripada konsensus ekonomi pada 0,8%.
"Emerging markets Asia tengah dalam konsolidasi setelah melemah sejak awal pekan," kata Eddie Cheung, senior emerging markets strategist Credit Agricole CIB di Hong Kong kepada Bloomberg.
Cheung mengatakan bahwa pasar keuangan Asia cenderung berhati-hati setelah pengetatan kebijakan industri pendidikan swasta di China. Dia memperkirakan kisaran perdagangan akan berada di rentang sempit. Apalagi, pekan ini akan ada keputusan kebijakan Federal Reserve.
Selanjutnya: Rupiah stagnan di Rp 14.483 per dolar AS di tengah penguatan mata uang Asia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News