Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga salah satu saham blue chip di Bursa Efek Indonesia, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meningkat sebesar 125,89% sejak awal tahun hingga Senin 15 September 2025. Meski telah naik tinggi, analis tetap rekomendasi beli saham tersebut. Analis prediksi, harga saham ANTM bisa menembus Rp 4.000 tahun 2025 ini.
Harga saham ANTM pada perdagangan Senin 15 September 2025 ditutup di level 3.490, stagnan dibandingkan sehari sebelumnya. Namun dalam perdagangan 30 hari terakhir, harga saham ANTM terakumulasi meningkat 680 poin atau 24,20%.
Sejak awal tahun atau secara year to date, harga saham ANTM bertambah 1.945 poin atau 125,89%. Walaupun telah naik tinggi, dua analis yang dihubungi KONTAN rekomendasi beli saham ANTM.
Mereka adalah Analis OCBC Sekuritas Devi Harjoto dan Managing Director Research & Digital Production Samuel Sekuritas, Harry Su. Harry mempertahankan rekomendasi beli ANTM dengan target harga Rp 4.000 per saham. Sementara itu, Devi merekomendasikan beli ANTM dengan target harga Rp 4.150 per saham.
Dengan harga saat ini, maka proyeksi analis tersebut memprediksi harga saham ANTM masih bisa tumbuh sekitar 15%
Baca Juga: Insentif Mobil Listrik Disetop 2026, Cek Harga BYD Atto Dolphin M6 Denza Sebelum Naik
Prediksi kenaikan harga saham ANTM karena perusahaan memiliki prospek kinerja yang cerah. Hal ini seiring dari manfaat proyek baru yang akan dijalankan ANTM.
ANTM tengah memasuki tahap pra-konstruksi fasilitas pencetakan emas baru di Gresik, Jawa Timur. Fasilitas ini dirancang untuk memproduksi produk mikro-emas dengan bobot kurang dari 1 gram, menyasar pasar investasi ritel Tanah Air.
Devi menyebut, setelah fasilitas ini rampung, ANTM menargetkan untuk mengolah sekitar 30 ton emas per tahun atau setara dengan sekitar 5 juta koin emas. Fase konstruksi pertama dijadwalkan pada kuartal IV-2025, sedangkan proses commissioning pada kuartal IV-2027.
“Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya sekaligus memperluas aksesibilitas bagi investor ritel,” jelas Devi dalam riset 10 September 2025.
Baca Juga: Rp 16,23 Triliun untuk 8 Program Utama Stimulus Ekonomi 2025, Simak Rinciannya
Adapun secara strategis, lokasi fasilitas ini berada di kota yang sama dengan smelter emas Freeport.
Harry Su menilai, lokasi fasilitas ini akan berdampak untuk perseroan dalam memangkas biaya logistik, serta mempercepat rantai pasok emas domestik. "Selain itu, setelah fasilitas emas di Gresik beroperasi, juga berpotensi menaikkan volume penjualan emas perseroan,” ujarnya kepada Kontan, Senin (15/9/2025).
Sejalan dengan itu, ANTM juga mendekati tahap commissioning proyek smelter alumina SGAR Mempawah dengan kapasitas 1 juta ton per tahun. ANTM memiliki 40% saham dalam proyek yang ditargetkan berproduksi secara komersial pada awal 2026 ini.
Menurut Harry, proyek ini menjadi katalis penting bagi diversifikasi pendapat2an ANTM. “Proyek ini juga memperkuat posisi perseroan di rantai hilirisasi bauksit,” imbuhnya.
Hingga akhir tahun, Harry menegaskan, investor perlu mencermati pergerakan harga emas global, potensi revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk nikel, serta progres dari proyek hilirisasi.
“Selain itu, potensi beroperasinya kembali Pulau Gag bisa menjadi katalis positif untuk kinerja perseroan,” tambah Harry.
Selanjutnya: Promo Gokana Makan Hemat Pakai Blibli, 3 Pilihan Menu Spesial Cuma Rp 30.000
Menarik Dibaca: Promo Gokana Makan Hemat Pakai Blibli, 3 Pilihan Menu Spesial Cuma Rp 30.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News