Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah kembali ditutup menguat 0,63% ke level Rp 13.920 per dollar Amerika Serikat (AS), Senin (15/7). Hal serupa juga dialami kurs tengah rupiah berdasarkan Bank Indonesia yang naik 0,81% atau senilai dengan Rp 13.970 per dollar AS. Tren penguatan ini diperkirakan masih dapat berlanjut hingga esok hari.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menyampaikan bahwa penguatan rupiah besok didukung oleh data terbaru dari dalam negeri. Bank Indonesia baru saja merilis data neraca perdagangan pada bulan Juni.
Pasar keuangan pun menunggu pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Kamis mendatang. "Sejauh ini, BI diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dari 6 %menjadi 5,75%. Jika penurunan ini terjadi, maka akan menjadi perubahan pertama sejak November tahun lalu," ujar Ibrahim.
Sependapat, Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga memperkirakan rupiah akan kembali menguat esok hari. Hanya saja, penguatan tersebut dinilai akan lebih terbatas. Hal itu disebabkan oleh pergerakan rupiah dalam dua hari terakhir ini dianggap sudah sangat besar.
"Beberapa hari ke depan sentimennya memang cukup positif meskipun penguatan lebih lanjutnya mungkin sudah semakin terbatas," jelas Josua.
Josua mengatakan masih ada tantangan-tantangan yang bisa menghambat penguatan rupiah. Salah satunya, defisit perdagangan pada kuartal kedua yang sedikit melebar. Selain itu, Josua juga berpendapat bahwa ada kemungkinan sudah terjadi profit taking oleh beberapa investor.
Untuk esok hari, Ibrahim memperkirakan rupiah menguat di level Rp 13.870 - Rp13.895 per dollar AS. Sedangkan Josua menyampaikan peluang rupiah menguat berada di level Rp 13.900 - Rp 14.000 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News