kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kurs Rupiah Hanya Bergerak Tipis Sepekan Menjelang Akhir Tahun


Senin, 25 Desember 2023 / 18:25 WIB
Kurs Rupiah Hanya Bergerak Tipis Sepekan Menjelang Akhir Tahun
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah hanya bergerak tipis terhadap dolar AS dalam sepekan menjelang akhir tahun.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah hanya bergerak tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam sepekan menjelang akhir tahun. Kurs rupiah spot menguat 0,26% ke posisi Rp 15.484 per dolar AS pada Jumat (22/12). Dalam sepekan, rupiah hanya menguat tipis sebesar 0,06% dari Rp 15.493 pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu. 

Sementara kurs rupiah Jisdor menguat 0,28% menjadi Rp 15.489 per dolar AS pada Jumat (22/12). Dalam sepekan, kurs rupiah Jisdor menguat 0,09% dari level Rp 15.503 per dolar AS pada Jumat (15/12). 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi, rupiah pada pekan depan berpotensi bergerak di kisaran Rp 15.400 per dolar AS-Rp 15.550 per dolar AS.

Sementara untuk perdagangan awal pekan ini, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 15.460 per dolar AS-Rp 15.560 per dolar AS. 

Baca Juga: Meningkat, Uang Beredar Per November 2023 Capai Rp 8.573,6 Triliun

Josua mengatakan, penguatan rupiah pekan lalu didorong oleh indeks dolar AS yang cenderung terus melemah dalam dua minggu terakhir. Dolar AS tertekan oleh menguatnya ekspektasi pasar terkait arah kebijakan moneter The Fed ke depan yang dinilai akan lebih dovish daripada sinyal yang diberikan oleh The Fed sendiri. 

Pasar meyakini The Fed akan mulai menurunkan tingkat suku bunga acuannya lebih cepat atau pada kuartal I-2024. Data pada Kamis (21/12) malam menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal-III 2023 tidak sekuat yang sebelumnya diindikasikan. 

Selain itu, jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran mengalami kenaikan dari minggu lalu. Para investor kini menantikan pengumuman data PCE Price Index AS pada Jumat (22/12) malam.

"Indikator tersebut lebih diperhatikan The Fed dalam mengukur tingkat inflasi AS sehingga cukup dapat menentukan prospek kebijakan moneter AS ke depannya," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (22/12).

Baca Juga: Sudah Anjlok 46% Tahun Ini, Harga Batubara Masih Berpotensi Turun di Tahun Depan

Ibrahim berpendapat, PCE Price Index diperkirakan akan menunjukkan kekakuan inflasi AS yang terus-menerus. "Hal ini akan memberi The Fed lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama," ucap Ibrahim. 

Di sisi lain, sedikit revisi ke bawah pada PDB AS kuartal ketiga 2023 membuat para trader menjadi lebih optimistis terhadap potensi penurunan suku bunga pada tahun 2024. Meskipun begitu, angka tersebut masih mencerminkan pertumbuhan yang kuat dalam perekonomian AS. 

Dari dalam negeri  Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan optimistis terhadap outlook perekonomian Indonesia 2024. Menurutnya, Indonesia memiliki modal ekonomi dan politik. 

Ada beberapa indikator ekonomi Indonesia yang membuat pertumbuhan ekonomi optimistis di atas 5%. Misalnya, pertumbuhan ekonomi masih di kisaran 5% atau lebih tinggi dari rata-rata global yang hanya 2,9%. Kemudian, inflasi masih di angka 2,86% atau masih di bawah tingkat inflasi global 7,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×