kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rupiah Ditutup Menguat, Intip Proyeksi Analis Untuk Jumat (8/3)


Jumat, 08 Maret 2024 / 06:55 WIB
Rupiah Ditutup Menguat, Intip Proyeksi Analis Untuk Jumat (8/3)
ILUSTRASI. Karyawan kantor cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) menghitung uang rupiah nasabah di Jakarta, Senin (26/2/2024). KONTAN/Baihaki


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup menguat pada perdagangan Kamis (7/3). Di pasar spot, rupiah menguat 0,32% ke Rp 15.655 per dolar Amerika Serikat (AS) dan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menguat ke Rp 15.658 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, sentimen global datang dari Ketua The Fed Jerome Powell yang mengatakan The Fed berniat menurunkan suku bunga pada tahun 2024.

Hal ini menjadi skenario yang baik bagi aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp 15.655 Hari Ini, Bagaimana Nasib Besok?

Namun demikian, Powell masih memberikan sedikit petunjuk mengenai waktu dan skala pemotongan suku bunga yang direncanakan.

Powell juga menyatakan jalur perekonomian dan inflasi AS kemungkinan besar akan menentukan pelonggaran moneter.

Ia menyebut, fokus pasar saat ini tertuju pada data utama nonfarm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat.

Ini untuk mendapatkan lebih banyak isyarat mengenai pasar tenaga kerja yang juga merupakan pertimbangan utama The Fed dalam menyesuaikan suku bunganya.

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,41% ke Rp 15.658 Per Dolar AS Pada Kamis (7/3)

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa (cadev) pada akhir Februari 2024 tetap pada posisi yang tinggi. Meski begitu, nilainya turun dari Januari 2024.

"Penurunan cadangan devisa ini sesuai dengan ekspektasi para analis," ujar Ibrahim dalam riset harian, Kamis (7/3).

Penurunan cadangan devisa ini dipengaruhi oleh potensi menyusutnya neraca perdagangan Indonesia.

Ini seiring berlanjutnya pelemahan permintaan global serta jatuh temponya salah satu obligasi valas, RI0224 pada pertengahan Februari. Tercatat, total nilai obligasi ini sebesar US$ 474 juta.

Posisi cadev Indonesia pada akhir Februari 2024 sebesar US$ 144 miliar. Cadangan devisa menurun dibandingkan posisi akhir Januari 2024 yang sebesar US$ 145,1 miliar.

Baca Juga: Perkasa, Rupiah Spot Menguat 0,32% ke Rp 15.655 Per Dolar AS Pada Kamis (7/3)

Posisi cadev tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor dan mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat terbatas di rentang  Rp 15.620 — Rp 15.790 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×