Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk kembali memangkas suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin (bps) diprediksi bakal melemahkan nilai tukar rupiah pada Jumat (17/7). Hal tersebut karena, pelaku pasar menganggap pemangkasan suku bunga acuan di tahun ini sudah terlalu dalam.
Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Kamis (16/7) kurs rupiah tercatat melemah 0,26% ke Rp 14.625 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pada kurs tengah BI atau Jisdor, rupiah ditutup melemah 0,11% ke level Rp 14.632 per dolar AS dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.
Presiden Direktur HFX International Sutopo Widodo mengungkapkan, pemangkasan suku bunga acuan cenderung direspons negatif oleh pasar. Mengingat, tahun ini bank sentral sudah memangkas suku bunga acuannya sebanyak 75 basis poin (bps) dan kini menjadi 100 bps ke level 4%.
Baca Juga: Rupiah berpeluang menguat pada Jumat (17/7) setelah BI7DRR dipangkas
"Saat suku bunga dipangkas lagi, imbal hasil surat berharga negara (SBN) tentunya akan menurun, sehingga daya tarik investasi menjadi turun dan aliran modal ke dalam negeri berisiko tertunda dan rupiah melemah," kata Sutopo kepada Kontan.co.id, Kamis (16/7).
Secara teknikal pelemahan rupiah hari ini (16/7) telah membuat rupiah berubah arah, melewati resistance Rp 14.563 per dolar AS, sehingga prospek kedepannya kemungkinan menguji level Rp 14.750 per dolar AS. Untuk selanjutnya, Sutopo memprediksi gerak rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.500 per dolar AS hingga Rp 14.750 per dolar AS, dengan kecenderungan melemah.
Baca Juga: BI catat net inflows di kuartal II-2020 capai US$ 10,2 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News