kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%

Kinerja Sumber Alfaria (AMRT) Didukung Ekspansi Gerai, Cek Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 06 November 2025 / 19:49 WIB
Kinerja Sumber Alfaria (AMRT) Didukung Ekspansi Gerai, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Hingga kuartal III 2025, AMRT sebenarnya mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih secara kumulatif 7,09% YoY menjadi Rp 94,47 triliun.(KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mencetak laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,31 triliun sepanjang Januari hingga September 2025, turun 3,49% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,39 triliun.

Hingga kuartal III 2025, AMRT sebenarnya mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih secara kumulatif 7,09% YoY menjadi Rp 94,47 triliun, dibandingkan capaian periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 88,21 triliun.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo menyebut kinerja peningkatan penjualan segmen food dan non-food serta ekspansi jaringan toko. 

“Meski margin tertekan oleh biaya promosi dan kenaikan Opex, pertumbuhan pendapatan tetap solid dengan gross margin stabil di 21,5%,” ujar Abdul kepada Kontan, Kamis (6/11/2025).

Baca Juga: Penjualan Ritel Terkikis, Simak Rekomendasi Saham Sumber Alfaria Trijaya (AMRT)

Senada, Analis Panin Sekuritas Novi Vianita menyampaikan bahwa peningkatan pendapatan hingga periode kuartal III 2025 ini disokong oleh faktor pembukaan gerai-gerai baru yang masif dan adanya promosi-promosi seperti bonus dan loyalty member Alfagift.

Dari sisi segmen usaha, makanan masih menjadi kontributor utama dengan porsi 70% dengan nilai mencapai Rp21,3 atau tumbuh +5,6% YoY. Segmen minuman tercatat sebesar Rp 9,3 triliun naik 6,1% YoY. Meski demikian, kata Novi, marjin kotor turun ke 20,6% seiring meningkatnya kebutuhan persediaan akibat ekspansi gerai dan operasional dua distribution center (DC) baru.

Namun dicermati, beban pokok pendapatan AMRT naik 6,95% YoY menjadi Rp74,17 triliun hingga kuartal III 2025. Pembengkakan juga terjadi pada sejumlah beban. Tercatat, beban penjualan dan distribusi AMRT naik dari Rp 15,04 triliun menjadi Rp 16,55 triliun. Ditambah, beban umum dan administrasi naik dari Rp 1,57 triliun menjadi Rp1,7 triliun.

Jika dilihat secara kuartalan, AMRT membukukan pendapatan sebesar Rp 30,6 triliun pada kuartal III atau turun 1,2% quarter-on-quarter (QoQ) namun naik 5,7% dibanding periode sama tahun lalu (YoY). Novi bilang, performa kuartalan AMRT sedikit tertekan seiring adanya pergeseran tren belanja ke toko-toko kecil dekat rumah dan tren down-trading ke produk yang lebih terjangkau.

Hal tersebut sejalan dengan turunnya kontribusi dari wilayah Luar Jawa menjadi Rp 12 triliun menurun 3,7% QoQ dan wilayah Jawa menjadi Rp 10,6 triliun atau menurun 2,4% QoQ. Sementara wilayah Jabodetabek menunjukkan pemulihan dengan mencatat kontribusi penjualan sebesar Rp 8 triliun di kuartal III 2025 atau naik 4,5% QoQ.

Baca Juga: Alfamart (AMRT) Ekspansif Buka Gerai, Analis Ingatkan Risiko Pelemahan Konsumsi

“Hal tersebut sejalan dengan turunnya kontribusi dari wilayah luar Jawa menjadi Rp 12 triliun yang menurun 3,7% QoQ dan wilayah Jawa menjadi Rp 10,6 triliun atau menurun 2,4% QoQ,” kata Novi dalam risetnya, Selasa (4/11/2025).

Jika daya beli belum kembali semarak, kepercayaan konsumen akan turut menurun, serta pertumbuhan penjualan ritel juga melambat.

Sebaliknya, Analis Sucor Sekuritas Christofer Kojongian menilai AMRT justru sebagai pihak yang diuntungkan akan adanya peralihan pola konsumen dari supermarket modern ke minimarket yang lebih terjangkau. 

Kata Christofer, kekuatan AMRT terletak pada portofolio produknya yang luas dengan lebih dari 15.000 SKU (Stock Keeping Unit), jaringan toko nasional dengan lebih dari 23.000 gerai yang menjangkau lebih dalam ke wilayah tier-2 dan tier-3, serta lebih dari 1.800 pemasok aktif yang memastikan ketersediaan produk tetap terjaga.

Faktor-faktor ini menjadi penopang model bisnis defensif AMRT, yang tercermin dari kinerja pertumbuhan same store sales growth (SSSG) yang melampaui pertumbuhan penjualan ritel nasional selama beberapa tahun terakhir.

Kata Christofer, adanya Bantuan Tunai Langsung (BLT) yang disodorkan Pemerintah kepada masyarakat sebesar Rp 900 ribu per rumah tangga kepada 35 juta keluarga berpendapatan rendah selama kuartal IV 2025 diperkirakan akan menjadi pendorong konsumsi rumah tangga dalam jangka pendek.

“AMRT berada pada posisi yang sangat baik untuk menangkap peluang belanja ini berkat jaringan tokonya yang luas,” kata Christoper dalam risetnya, Senin (27/10/2025).

Abdul juga menilai, bahwa adanya stimulus dari Pemerintah kepada masyarakat turut membangkitkan mobilitas masyarakat dalam berbelanja. Dengan meningkatnya mobilitas, maka akan menaikkan traffic ke store AMRT ke depannya.

Baca Juga: Tren IHSG Menguat, Begini Pengaruhnya ke Reksadana Saham Hingga Akhir Tahun

“Secara sentimen banyaknya stimulus ini bisa menjadi dorongan untuk konsumsi masyarakat bertumbuh walaupun memang saat ini masih banyak ketidakpastian yang bisa saja menekan kembali konsumsi masyarakat,” tambah Abdul.

Dengan sejumlah sentimen di atas, Christofer memproyeksi kinerja AMRT akan mengalami pertumbuhan laba bersih yang solid, bahkan diproyeksi tumbuh 13% YoY mencapai Rp 3,5 triliun pada tahun 2025 dan diproyeksi tumbuh 15% YoY mencapai Rp 4,1 triliun pada tahun 2025.

Hal ini didorong oleh faktor ekspansi eks-Lawson, pemulihan margin dari bisnis Lawson, serta strategi produk yang tangguh dalam menangkap tren pergeseran konsumsi ke produk lebih murah. 

Ke depan, Christofer bahkan memperkirakan pertumbuhan laba tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 14% hingga 2028F, ditopang oleh pemulihan daya beli, leverage operasional yang kuat, dan inisiatif efisiensi biaya yang berkelanjutan.

Rekomendasi Saham

Christofer merekomendasikan investor untuk beli saham AMRT dengan target harga Rp 3.000 karena peralihan dasar valuasi ke full year 2026.

“Kami tetap menyukai AMRT karena memiliki keunggulan kompetitif yang kuat sebagai peritel modern terbesar di Indonesia, rekam jejak kinerja yang terbukti tangguh di berbagai siklus ekonomi, serta neraca keuangan yang solid,” jelas Christofer.

Baca Juga: Masuknya Saham Domestik ke MSCI Bawa Dua Efek Utama

Novi merekomendasikan investor untuk beli saham AMRT dengan target harga Rp 2.600. Sentimennya dirorong oleh target pembukaan 1.000 gerai yang menjadi driven untuk emiten ritel seperti AMRT,

“Adapun Perseroan menargetkan pembukaan 1.000 gerai di 2025F, kemudian program BSU maupun BLT dari Pemerintah, dan omnichannel yang semakin kuat didukung berbagai promosi atau bonus, utamanya untuk member Alfagift,” lanjut Novi.

Sementara Abdul merekomendasikan investor untuk melakukan trading buy, dengan target harga Rp 2.100 – Rp 2.090 dan support Rp 1.890 – Rp 1.850.

Selanjutnya: Pemerintah Optimistis Penyaluran KPR FLPP Capai Target 350.000 Unit pada Akhir 2025

Menarik Dibaca: 4 Alasan Harus Pakai Lip Balm SPF Setiap Hari, Cegah Bibir Hitam!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×