kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%

IHSG Diprediksi Rentan Profit Taking pada Jumat (7/11), Simak Sentimennya


Kamis, 06 November 2025 / 18:35 WIB
IHSG Diprediksi Rentan Profit Taking pada Jumat (7/11), Simak Sentimennya
ILUSTRASI. Proyeksi pergerakan IHSG untuk akhir pekan (7/11/2025)


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,22% ke level 8.337,06 pada perdagangan Kamis (6/11/2025), setelah sempat menyentuh rekor intraday tertinggi baru di 8.362.

Kenaikan ini ditopang oleh optimisme terhadap ekonomi domestik kuartal IV-2025 serta euforia pengumuman review kuartalan indeks MSCI, di mana sejumlah saham berhasil masuk dalam perhitungan indeks tersebut.

Sejalan, nilai tukar rupiah di pasar spot juga menguat ke level Rp16.701 per dolar AS pada hari ini (6/11/2025), di tengah antisipasi rilis data cadangan devisa Indonesia untuk Oktober 2025.

Data tersebut dinantikan pasar setelah pada bulan sebelumnya cadangan devisa turun ke posisi terendah sejak Juli 2024, dipicu pembayaran utang luar negeri pemerintah serta intervensi Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas rupiah.

Baca Juga: Permintaan Lemah, Kinerja Emiten Otomotif Melaju Moderat

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengatakan, meski konsumsi rumah tangga sempat melambat akibat tidak adanya momentum perayaan keagamaan, pasar tetap merespons positif pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,04% pada kuartal III-2025. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2024 yang sebesar 5,03%.

“Optimisme juga datang dari proyeksi pemerintah yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 bisa mencapai 5,2%. Hal ini menjadi katalis positif bagi pergerakan indeks,” ujar Alrich kepada Kontan, Kamis (6/11/2025).

Ia menambahkan, dari sisi global, pasar saham masih mencermati perkembangan ekonomi Amerika Serikat, terutama data tenaga kerja, arah kebijakan suku bunga The Fed, serta perkembangan geopolitik dan perang tarif yang mulai mereda.

Secara teknikal, Alrich menilai IHSG kini berada dalam area jenuh beli (overbought).

“Indikator Stochastic RSI sudah berada di area overbought dan menunjukkan potensi koreksi jangka pendek. IHSG berpotensi mengalami profit taking di kisaran support 8.280-8.310,” katanya. Untuk perdagangan Jumat (7/11/2025), level resistance berada di 8.360 dengan pivot di 8.280 dan support di 8.250.

Ia merekomendasikan investor untuk tetap selektif dalam bertransaksi, dengan top picks saham seperti ASII, ADRO, BTPS, AADI, dan UNTR.

 

Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta, menilai IHSG masih berpotensi melanjutkan tren kenaikan (uptrend) dalam jangka menengah setelah melewati fase konsolidasi bullish.

“Pergerakan rata-rata pergerakan (MA20 dan MA60) menunjukkan positive crossover, yang menjadi sinyal penguatan lanjutan,” jelasnya.

Namun, Nafan juga mengingatkan agar investor tetap waspada terhadap potensi koreksi sehat dalam jangka pendek. “Strateginya saat ini adalah accumulate selected stocks with solid prospects, buy on dip, serta realize profit if necessary. Pengelolaan risiko juga harus diterapkan secara disiplin,” ujarnya.

Ia memperkirakan area support IHSG berada di 8.285-8.236, sementara resistance di 8.355-8.390. “Selama IHSG mampu bertahan di atas level 8.280, potensi penguatan lanjutan tetap terbuka dengan tren positif menuju area psikologis 8.400,” tutup Nafan.

Selanjutnya: Ekonom: Subsidi PSO untuk Kereta Cepat Sulit Dilakukan

Menarik Dibaca: 5 Fase Kehidupan Ini Sebaiknya Sudah Terlindungi Asuransi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×