kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kupon SR016 Lebih Tinggi, Minat Investor Berpotensi Meningkat


Selasa, 22 Februari 2022 / 22:04 WIB
Kupon SR016 Lebih Tinggi, Minat Investor Berpotensi Meningkat
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman (tengah), saat peluncuran Obligasi Negara Ritel ORI021, Senin (24/1/2022).


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kupon Surat Berharga Negara (SBN) ritel naik mengikuti tren kenaikan yield Surat Utang Negara (SUN). Minat investor juga berpotensi makin ramai. 

Pemerintah kembali menawarkan SBN ritel di 25 Februari 2022 hingga 17 Maret 2022. Seri yang kali ini ditawarkan adalah sukuk ritel (SR016) dengan kupon atawa imbalan tetap sebesar 4,95% per tahun. 

Jika dibandingkan kupon SR016 lebih tinggi dari kupon penerbitan SBN ritel sebelumnya, yaitu Obligasi Negara Ritel seri ORI021 sebesar 4,90% per tahun. 

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan, Dwi Irianti mengatakan terjadi kenaikan imbalan karena tren yield di pasar obligasi juga sudah naik sejak penetapan ORI021 sampai dengan penetapan kupon SR016. Tercatat, yield SUN tenor 10 tahun, Selasa (22/2) berada di 6,49% dari 6,27% di akhir tahun lalu. 

Baca Juga: Sri Mulyani: Pembiayaan Utang Januari 2022 Turun, Kini Bisa Gunakan Kas

Fahmi Arya Wicaksana, CEO Raiz Invest berpendapat pemerintah menaikkan imbalan agar masyarakat semakin tertarik dan pemerintah jadi bisa sesegera mungkin memenuhi target penerbitan surat utang sebelum semester II. Maklum, kondisi global saat ini penuh ketidakpastian sehingga pemerintah bergerak cepat. 

Dengan kupon yang naik, Fahmi mengatakan investor yang tidak berorientasi pada investasi syariah juga bisa tertarik masuk. "Sukuk ritel sudah memiliki segmen pasar yang loyal, apalagi instrumen berbasis sukuk dalam dua tahun belakangan sudah sedikit pasokannya," kata Fahmi. 

Fixed Income Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Gama Yuki juga menilai SR016 menarik karena bagaimanapun tingkat suku bunga saat ini masih rendah, sehingga kupon SR016 masih jauh lebih menarik jika dibandingkan dengan deposito. 

Baca Juga: Likuiditas Pasar Tinggi Mampu Menyerap SR016 dengan Tinggi

Agustina Fitria, Financial Planner Head OneShildt Financial juga mengatakan dengan meningkatnya imbalan SR016 maka minat investor akan lebih banyak, khususnya mereka yang mencari produk syariah.

Agustina juga optimistis minat investor tetap tinggi meski imbalan SR016 lebih rendang jika dibandingkan SR011 yang akan jatuh tempo di Maret 2022, yaitu 8,05% sebelum dipotong pajak. 

Baca Juga: Investasi Bodong Kian Marak, Bibit Ajak Masyarakat Jadi Investor Bijak

"Untuk investor yang mencari kepastian hasil dan risiko gagal bayar yang minim, tentu SR016 bisa jadi pilihan investasi," kata Agustina, Selasa (22/2). 

SR016 dapat diperdagangkan kembali di pasar sekunder. Agustina memperhatikan seri SBN ritel yang dapat diperdagangkan kembali lebih tinggi peminatnya dari seri yang tidak bisa diperdagangkan seperti Savings Bond Ritel, Sukuk Tabungan maupun, Sukuk Wakaf Ritel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×