kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kupon SR016 Lebih Tinggi, Minat Investor Berpotensi Meningkat


Selasa, 22 Februari 2022 / 22:04 WIB
Kupon SR016 Lebih Tinggi, Minat Investor Berpotensi Meningkat
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman (tengah), saat peluncuran Obligasi Negara Ritel ORI021, Senin (24/1/2022).


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kupon Surat Berharga Negara (SBN) ritel naik mengikuti tren kenaikan yield Surat Utang Negara (SUN). Minat investor juga berpotensi makin ramai. 

Pemerintah kembali menawarkan SBN ritel di 25 Februari 2022 hingga 17 Maret 2022. Seri yang kali ini ditawarkan adalah sukuk ritel (SR016) dengan kupon atawa imbalan tetap sebesar 4,95% per tahun. 

Jika dibandingkan kupon SR016 lebih tinggi dari kupon penerbitan SBN ritel sebelumnya, yaitu Obligasi Negara Ritel seri ORI021 sebesar 4,90% per tahun. 

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan, Dwi Irianti mengatakan terjadi kenaikan imbalan karena tren yield di pasar obligasi juga sudah naik sejak penetapan ORI021 sampai dengan penetapan kupon SR016. Tercatat, yield SUN tenor 10 tahun, Selasa (22/2) berada di 6,49% dari 6,27% di akhir tahun lalu. 

Baca Juga: Sri Mulyani: Pembiayaan Utang Januari 2022 Turun, Kini Bisa Gunakan Kas

Fahmi Arya Wicaksana, CEO Raiz Invest berpendapat pemerintah menaikkan imbalan agar masyarakat semakin tertarik dan pemerintah jadi bisa sesegera mungkin memenuhi target penerbitan surat utang sebelum semester II. Maklum, kondisi global saat ini penuh ketidakpastian sehingga pemerintah bergerak cepat. 

Dengan kupon yang naik, Fahmi mengatakan investor yang tidak berorientasi pada investasi syariah juga bisa tertarik masuk. "Sukuk ritel sudah memiliki segmen pasar yang loyal, apalagi instrumen berbasis sukuk dalam dua tahun belakangan sudah sedikit pasokannya," kata Fahmi. 

Fixed Income Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Gama Yuki juga menilai SR016 menarik karena bagaimanapun tingkat suku bunga saat ini masih rendah, sehingga kupon SR016 masih jauh lebih menarik jika dibandingkan dengan deposito. 

Baca Juga: Likuiditas Pasar Tinggi Mampu Menyerap SR016 dengan Tinggi



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×