kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Kupon ORI018 terendah sepanjang sejarah, minat investor tetap tinggi


Sabtu, 24 Oktober 2020 / 09:35 WIB
Kupon ORI018 terendah sepanjang sejarah, minat investor tetap tinggi


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski makin kecil, penjualan surat utang ritel terbitan pemerintah masih dilirik investor. Total pembelian obligasi negara ritel (ORI) seri ORI018 mencapai Rp 12,97 triliun. Jika dibandingkan, penjualan ORI018 lebih rendah dari ORI017 pada Juli lalu yang sebesar Rp 18,33 triliun.

"Target penjualan tercapai meski kupon ORI018 menjadi kupon yang terendah sepanjang sejarah penerbitan SBN ritel," kata kata Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan, Jumat (23/10). 

Pemerintah menargetkan penjualan ORI018 sebesar Rp 10 triliun. Deni menilai, capaian penjualan ORI018 cukup baik karena pemerintah telah menerbitkan tiga SBN ritel yang bisa diperdagangkan di tahun ini dalam jangka waktu relatif singkat dan berdekatan. 

Untuk mengakomodir permintaan masyarakat, pemerintah bahkan harus menaikkan kuota penjualan di sistem e-SBN. Sampai dengan penerbitan SBN ritel yang kelima di tahun 2020 pemerintah berhasil menyerap Rp 71,37 triliun. 

Baca Juga: Penjualan ORI018 mencapai Rp 12,967 triliun

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menilai, hasil penjualan ORI018 bisa dinilai sukses terlihat dari jumlah investor baru yang terus bertumbuh dan semakin banyaknya investor milenial yang membeli ORI018. Ramdhan menilai banyaknya investor milenial menunjukkan bahwa penetrasi dan sosialisasi instrumen ini berhasil. ORI018 jadi semakin luas dijangkau juga terbantu sistem penjualan secara daring. 

Apalagi di tengah tren penurunan suku bunga yang membuat bunga deposito semakin menciut, menurut Ramdhan instrumen ORI018 bisa dijadikan sebagai alternatif investasi. "Masyarakat tertarik dengan imbal hasil yang terukur, risiko pun rendah," kata Ramdhan. 

Ramdhan melihat potensi pasar yang minat pada SBN ritel itu besar. Semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi membeli SBN ritel, maka secara tidak langsung pemerintah akan lebih mudah mengedukasi masyarakat ke produk keuangan atau instrumen investasi lain dengan begitu pasar keuangan dalam negeri akan berkembang. 

Baca Juga: Permintaan ORI018 Melampaui Target Penjualan Pemerintah

Tercatat sekitar 56% dari 26.160 total investor ORI018 merupakan investor yang sudah pernah membeli SBN ritel. Hal ini sejalan dengan tujuan awal penerbitan ORI018 untuk memberikan kesempatan bagi pemilik ORI014 yang jatuh tempo di Oktober 2020 untuk kembali berinvestasi di instrumen serupa. 

Selain diminati oleh existing investor, jumlah investor baru ada sebanyak 12.103 investor dengan jumlah nominal pembelian investor baru sebesar Rp 5,18 triliun. Angka tersebut merupakan 40% dari total nominal penjualan ORI018. 

Sementara, tingkat keritelan ORI018 menurun jika dibandingkan ORI017. Tercatat, tingkat keritelan ORI017 lebih baik karena yang pembelian sebesar Rp 1 juta sebanyak 2.002 orang atau naik 123% dibandingkan ORI016. Sedangkan, pembelian sebesar Rp 1 juta di ORI018 datang dari 892 investor. 

Deni menjelaskan penerbitan ORI017 memiliki porsi investor baru sebesar 56%. Sementara 56% dari total investor ORI berasal dari existing investor. "Secara umum existing investor ini rata-rata nilai investasinya lebih besar daripada investor pemula," kata Deni. 

Baca Juga: Masa penawaran kelar, penjualan ORI018 tembus Rp 12 triliun

Berdasarkan profesi, jumlah investor ORI018 didominasi pegawai swasta dengan jumlah 8.693 investor atau 33% dari total. Namun, secara volume didominasi oleh wiraswasta dengan jumlah Rp 5,9 triliun atau memiliki porsi 46%. 

Jumlah investor terbesar berasal dari generasi milenial dengan jumlah 9.127 investor atau 35% dari total jumlah investor. Untuk volume pemesanan terbesar dilakukan oleh generasi baby boomers yang mencapai Rp 5,4 triliun atau 42% dari total pemesanan. 

Sejak penerapan single investor indentification (SID) terdapat 14.168 investor yang membeli SUN ritel lebih dari satu kali (repeating investors). Dari jumlah tersebut sebanyak 47 investor bahkan tidak pernah absen membeli SUN ritel termasuk ORI018. 

Baca Juga: Laris manis, penjualan ORI018 capai Rp 12 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×