Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa penawaran Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) seri ORI018 telah selesai. Kini pemerintah pun dapat bernafas lega karena penjualan ORI018 sukses besar, bahkan berhasil melebih target penjualan pemerintah dan para mitra distribusi.
Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan memaparkan, total pemesanan ORI018 mencapai lebih dari Rp 12 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari target pemerintah di Rp 10 triliun.
Para mitra distribusi juga berhasil menjual ORI018 di atas target mereka. Direktur Konsumer BRI Handayani menargetkan penjualan ORI018 di Rp 500 miliar. Hasilnya, BRI berhasil menjual ORI018 sebesar Rp 1,1 triliun.
Baca Juga: Penjualan ORI018 mencapai Rp 11,51 triliun hingga Selasa (20/10) sore
Deputy General Manager Divisi Wealth Management BNI Widi Hantono juga mencatat penjualan ORI018 yang mentereng. Buktinya, penawaran yang masuk ke perbankan BUMN ini capai Rp 1,06 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi 260% dari indikasi target kuota yang BNI ajukan ke kementerian keuangan.
Widi bilang, ORI018 berhasil diminati hingga melampaui target penjualan karena surat utang ritel ini bisa memberikan kepastian imbal hasil di tengah fluktuasi pasar yang tinggi dan belum pastinya kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Investor cenderung akan mencari instrumen investasi yang aman dari risiko default, memberikan imbal hasil yang cukup tinggi dan likuid," kata Widi, Rabu (21/10). Tak heran bila ORI018 menjadi salah satu pilihan utama investor karena bisa memberikan keuntungan tersebut.
Belum lagi, tawaran kupon ORI018 yang dianggap menarik karena capai 5,7%, angka ini lebih tinggi dari bunga deposito.