Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan 7-day reverse repo rate (7DRR) menjadi 4,25% diperkirakan akan membuat kupon obligasi menurun.
Ahmad Mikail, Ekonom Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan, di pasar primer, kupon obligasi pemerintah di tenor jangka pendek atau Seri Perbendaharaan Negara (SPN) akan kembali turun mendekati 5,2% dari sebelumnya sekitar 5,3%.
Begitu juga, kupon obligasi korporasi berpeluang turun. "Kupon obligasi korporasi bertenor pendek satu hingga tiga tahun akan kembali mengalami penurunan, kemungkinan di angka 7,5% untuk rating AAA," kata Mikail, Senin (25/9).
Sementara pada pasar sekunder, akibat faktor durasi, Mikail memprediksikan, yield obligasi pemerintah di jangka panjang akan cenderung turun lebih cepat dibandingkan dengan yield jangka pendek dan menengah.
Mikail optimistis, pasar obligasi baik pemerintah maupun korporasi akan semakin positif hingga akhir tahun dan tahun depan. "Dari sisi jumlah penerbitan obligasi pemerintah akan tetap tinggi begitu juga obligasi korporasi karena didorong keinginan pemerintah untuk memperkuat infrastruktur," kata Mikail.
Ke depan, Mikail memprediksikan harga obligasi akan terus naik dan yield akan turun. Kondisi tersebut, akan cepat dirasakan pada obligasi jangka panjang yang sensitivitasnya lebih tinggi jika suku bunga BI turun. "Prospek obligasi masih cerah karena saya prediksi ruang penurunan tingkat suku bunga akan tetap ada seiring inflasi yang masih rendah dan nilai tukar yang tetap stabil," kata Mikail.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News