kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Suku bunga BI turun, pasar obligasi bakal ramai


Minggu, 24 September 2017 / 19:59 WIB
Suku bunga BI turun, pasar obligasi bakal ramai


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Pasar obligasi mendulang pengaruh positif dari turunnya suku bunga acuan atau 7-days reverse repo rate 25 basis poin (bps) ke 4,25%. Suku bunga yang turun terendah sepanjang sejarah ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi harga dan yield obligasi pemerintah.

Anil Kumar, Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia mengatakan, setiap penurunan suku bunga pasti membawa pengaruh positif terhadap obligasi pemerintah. Di awal kondisi turunnya suku bunga BI, Anil mengatakan pada obligasi jangka pendek dan menengah atau obligasi dengan tenor 10 tahun ke bawah akan lebih banyak terkena dampak perubahan.

"Suku bunga BI menunjukkan pergerakan suku bunga jangka pendek, jadi pasti obligasi yang 10 tahun ke bawah akan sangat diuntungkan di awal, meski bila ke depan suku bunga kembali turun, obligasi jangka panjang juga akan diuntungkan, apalagi jika inflasi dalam dua atau tiga bulan kedepan semakin turun," kata Anil, Minggu (24/9).

Anil memprediksikan turunnya suku bunga 25 bps seharusnya bisa membuat yield pada Senin (25/9) turun minimal 20-25 bps atau bahkan lebih karena keputusan penurunan suku bunga tersebut termasuk mengejutkan market.

Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto juga mengatakan, penurunan suku bunga acuan BI berpotensi menurunkan yield obligasi. Suku bunga acuan yang turun akan membawa dampak positif pada pasar obligasi khususnya para investor yang memegang obligasi dalam jangka waktu yang lama, karena harga akan naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×