Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kinerja PT unilevel Indonesia Tbk (UNVR) sepanjang kuartal I 2016 tercatat negatif. Laba bersih emiten konsumer ini terkoreksi 1,2% secara tahunan (year on year/yoy).
Bedasarkan laporan keuangan yang dirilis UNVR, Senin (25/4), perseroan hanya berhasil mengantongi laba bersih kuartal I 2016 sebesar Rp 1,57 triliun. Ini turun 1,2% dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat senilai Rp 1,59 triliun. Alhasil laba bersih per saham turun dari Rp 209 menjadi Rp 206.
Kendati labanya turun, penjualan UNVR sebesarnya masih tercatat tumbuh tipis yakni naik 6,1% yoy dari Rp 9,4 triliun menjadi Rp 9,98 triliun. Ini tentu mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat Indonesia belum sepenuhnya pulih.
Sementara terkoreksinya laba perseroan diakibatkan pembengkakan beban yang harus ditanggung dan turunnya pendapatan lain-lainnya.
Beban pemasaran dan penjualan naik 8,7% dari Rp 1,83 triliun menjadi Rp 1,99 triliun. Sementara pendapatan lain-lain UNVR justru turun tajam dari Rp 5,8 miliar menjadi Rp 926 juta. Di sisi lain, biaya keuangan perseroan juga naik 23% menjadi Rp 42 miliar.
Penjualan UNVR berasal dari penjualan domestik yang mengalami peningkatan 5,6% dari Rp 8,97 triliun menjadi Rp 9,4 triliun dan penjualan ekpor meningkat 15,7% dari Rp 439.4 miliar menjadi Rp 508,8 miliar.
Penjualan perseroan di dalam negeri berkontribusi 94,9% terhadap total penjualan di kuartal I tahun ini. Kontribusi ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan kontribusi pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 95,3%.
Total aset UNVR per akhir Maret 2016 tercatat sebesar Rp 16,6 triliun, naik 5,7% dari Rp 15,7 triliun pada periode akhir Desember 2015. Jumlah ekuitasnya tercatat turun dari Rp 10,9 triliun menjadi Rp 10,25 triliun dan ekuitasnya naik dari Rp 4,82 triliun menjadi Rp 6,39 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
