kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Kredit perbankan berpotensi tumbuh


Senin, 24 Juli 2017 / 09:35 WIB
Kredit perbankan berpotensi tumbuh


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

 JAKARTA. Sejak awal tahun 2017, indeks saham sektor keuangan berhasil mencetak kenaikan paling tinggi dibandingkan dengan indeks saham sektor lainnya. Persentase pertumbuhan sektor ini mencapai 16,48%. Salah satu penggeraknya adalah kinerja saham-saham perbankan yang kian membaik.

Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan kredit perbankan hingga Mei 2017 mencapai 10,39% year on year (yoy).

 Sektor infrastruktur dan konstruksi menjadi penggerak utama peningkatan penyaluran kredit. Jumlah kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan per Mei lalu juga berkurang dari 3,1% di tahun lalu menjadi 3%. Dua hal ini menjadi sentimen positif pendorong kinerja saham perbankan.

Kinerja bank-bank juga cukup oke. Dalam enam bulan pertama, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 33,7% dari periode yang sama tahun 2016 menjadi Rp 9,46 triliun.

Bangkitnya kinerja BMRI tak lepas dari pertumbuhan kredit yang mencapai 11,6%. Kemudian angka kredit bermasalah juga sedikit turun, dari 3,86% menjadi 3,82%.

Hal serupa juga dialami PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Selama semester I- 2017, laba bank ini tumbuh 46,68% menjadi Rp 6,41 triliun. Pertumbuhan kreditnya mencapai 15,4% mencapai Rp 412,18 triliun. Sedang angka NPL membaik dari 3% menjadi 2,8%.

"Pemerintah, kan, sedang gencar membangun infrastruktur. Hal ini membutuhkan dana yang berasal dari bank-bank tadi," ungkap Riska Afriani, analis OSO Sekuritas, Minggu (23/7).

Menurutnya, hal itulah yang membuat pencapaian kredit perbankan cukup lumayan selama semester pertama kemarin. Apalagi pertumbuhan ekonomi domestik pun sedang dalam kondisi prima.

Pertumbuhan sektor perbankan pasti akan mengikuti pertumbuhan ekonomi dalam negeri.Pertumbuhan kreditBima Setiaji, analis NH Korindo, melihat tren penurunan angka NPL ini berpotensi meningkatkan keuntungan perbankan. Jika penurunan NPL terus berlanjut hingga akhir tahun, maka dana pencadangan juga berpeluang turun. Ini bisa meningkatkan laba bersih perbankan.

Hanya saja, kini industri perbankan juga harus bisa meningkatkan penyaluran kreditnya. Selama semester satu kemarin, kelesuan kegiatan bisnis sempat menjadi penyebab seretnya penyerapan kredit perbankan. Namun Bima meyakini pertumbuhan kredit di kuartal tiga akan lebih baik. "Meningkatnya likuiditas harusnya mendorong perbankan meningkatkan penyaluran kreditnya," terang Bima.

Optimisme serupa juga disampaikan Kepala Riset Mirae Sekuritas Taye Shim. Ia meyakini sektor perbankan masih akan melanjutkan performa cemerlangnya sampai akhir tahun. Menurut dia, cukup banyak sentimen positif yang bisa menggerakkan kinerja sektor perbankan.

Pertama, kondisi makroekonomi yang menguntungkan bagi pertumbuhan kredit. Kedua, margin yang dapat diimbangi oleh pertumbuhan kredit. "Ketiga, kualitas kredit menunjukkan tanda-tanda perbaikan," ujar Taye.

Sekarang ini bank-bank besar sudah mulai lebih selektif dalam menyalurkan kredit. Seperti yang dilakukan BBNI. Bank ini mulai mengurangi jumlah kredit berisikonya. Selama semester satu, kredit di segmen kecil hanya tumbuh 10,2% dari sebelumnya 20,5%.

Taye menilai, emiten perbankan yang kinerjanya positif tahun ini adalah BBCA. Ia beralasan BCA memiliki cabang yang kuat dan pendapatan yang stabil.

Sedang Bima dan Riska sama-sama menjagokan BBNI. Bima beralasan perbandingan rasio penyaluran kredit dibandingkan dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) BBNI mengalami penurunan menjadi 88,9%. Dengan LDR yang turun, berarti ke depannya perusahaan masih memiliki kemampuan menyalurkan kredit yang besar.

"Pertumbuhan kredit BBNI saya estimasikan akan tetap tinggi sampai akhir tahun, terutama didorong kredit infrastruktur," imbuh Bima. nKualitas kredit perbankan menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×