kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Koreksi, harga minyak masih berada di level tinggi


Senin, 22 Januari 2018 / 07:33 WIB
Koreksi, harga minyak masih berada di level tinggi
ILUSTRASI. HARGA MINYAK DUNIA


Sumber: CNBC,Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak masih melanjutkan koreksi sepekan lalu. Senin (22/1) pukul 7.19 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2018 di NYMEX turun 0,52% ke US$ 63,51 per barel.

Jumat lalu, harga minyak naik tipis. Tapi dalam sepekan, harga minyak turun setelah mencatat level tertinggi pekan sebelumnya.

Harga minyak brent untuk pengiriman Maret 2018 di ICE Futures justru masih menguat tipis setelah koreksi pada perdagangan akhir pekan lalu. Harga minyak brent berada di US$ 68,76 per barel, naik tipis 0,09% ketimbang Jumat lalu.

International Energy Agency (IEA) dalam laporan bulanan menyebut, stok minyak global makin ketat setelah pemangkasan produksi OPEC, permintaan yang naik, serta produksi minyak Venezuela yang mencapai level terendah dalam 30 tahun terakhir. Tapi, lembaga yang berpusat di Paris ini memperingatkan potensi tumbangnya keseimbangan pasar akibat lonjakan produksi minyak Amerika Serikat (AS).

"Lonjakan pertumbuhan di AS dan kenaikan di Kanada serta Brasil akan mengimbangi penurunan tajam produksi Venezuela dan Meksiko," ungkap IEA seperti dikutip Reuters.

IEA memperkirakan, produksi minyak AS segera melewati level 10 juta barel per hari, dan melampaui produksi minyak Arab Saudi dan Rusia yang saat ini menjadi produsen terbesar pertama dan kedua. Data Energy Information Administration AS menunjukkan, level produksi minyak mencapai 9,75 juta barel per hari di AS pada 12 Januari.

Meski ada kekhawatiran dari sisi pasokan, analis melihat permintaan sebenarnya masih bisa menopang harga. "Permintaan akan terus menunjukkan angka yang mengejutkan," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group kepada CNBC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×