kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Koreksi harga memicu minat beli, harga CPO melejit 0,9%


Jumat, 13 Mei 2011 / 14:31 WIB
Koreksi harga memicu minat beli, harga CPO melejit 0,9%
ILUSTRASI. Ini dia promo terbaru J.CO periode 1-15 Agustus 2020 spesial ?Sweet Summer Treats?. Gerai penjualan donat dan kafe kopi J.CO Donuts & Coffee.


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) melejit setelah kemarin anjlok cukup tajam. Harga yang relatif murah mendorong sebagian investor untuk membeli komoditas. Reli minyak sawit juga mengikuti kenaikan harga minyak mentah dan kedelai.

Kontrak CPO untuk pengiriman Juli di Malaysia Derivatives Exchange melaju 0,9% ke level RM 3.255 atau setara US$ 1.080 per metrik ton, dan mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.253 per metrik ton. Adapun, Kemarin, kontrak yang sama anjlok 1,3%.

Kemarin, harga kedelai naik paling dalam di bulan ini, karena pelemahan dollar AS dan membaiknya prospek permintaan. Sementara, minyak mentah naik seiring peningkatan pasar saham AS dan tumbangnya dollar AS terhadap euro.

Ryan Long dari OSK Investment Bank Bhd. menyebut, jangka pendek mungkin investor memutuskan menutup posisi mereka untuk mengambil keuntungan. "Adapun, tren jangka menengah masih downside, hanya saja dengan pasar eksternal yang membaik, mungkin akan terlihat sedikit rebound hari ini," ujarnya.

Phillip Futures Pte mengekspektasi minyak sawit berjangka akan terhindar dari tekanan kenaikan rasio cadangan di China, dan diperdagangkan lebih tinggi hari ini.

Sementara, Gnanasekar Thiagarajan dari Commtrendz Risk Management Services Pvt menyebut CPO masih bisa lanjut melemah, dan bisa kembali turun ke level target di sekitar RM 3.025 ringgit per ton," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×