kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korban virus corona bertambah, rupiah kembali melemah


Senin, 10 Februari 2020 / 19:09 WIB
Korban virus corona bertambah, rupiah kembali melemah
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (7/2/2020). Senin (10/2), rupiah spot melemah 0,27% ke Rp 13.712 per dolar AS.


Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat menguat di pekan awal Februari, rupiah kembali melemah. Senin (10/2), rupiah spot melemah 0,27% ke Rp 13.712 per dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat pelemahan rupiah sebesar 0,45% ke Rp 13.708 per dolar AS pada hari ini.

Ekonom Pefindo Fikri C. Permana mengatakan, pelemahan rupiah di awal pekan ini dipengaruhi faktor risiko global, khususnya wabah virus corona. Hingga saat ini, virus corona yang menerpa Cina telah menewaskan lebih dari 900 orang. Jumlah itu mengalahkan jumlah korban 774 orang yang terkena epidemi severe acute respiratory syndrome (SARS) pada 2003.

Fikri menilai tingkat kehati-hatian investor global terhadap prospek ekonomi kian meningkat seiring perkembangan jumlah korban meninggal akibat virus corona.

Baca Juga: Ekonom Samuel Aset Manajemen menilai virus corona bisa perbaiki CAD di awal tahun ini

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menilai, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap perkembangan virus corona dan sentimen positif yang diterima oleh dolar  AS sehingga menguat. Itu tak terlepas dari rilisnya data non-farm payroll AS pada akhir pekan lalu yang jumlahnya lebih tinggi dari estimasi.

“Kalau dari dalam negeri tidak ada. Pengaruhnya masih faktor global,” kata Faisyal.

Fikri memperkirakan, rupiah Selasa (11/2) akan bergerak stabil. Di samping isu wabah virus corona, data domestik Indonesia masih relatif stabil. Bahkan, Japan Credit Rating Agency meningkatkan status sovereign credit rating Indonesia pada akhir Januari 2020. Peningkatan rating Indonesia berubah menjadi BBB+ dengan outlook stabil (investment grade) yang sebelumnya hanya pada level BBB dengan outlook positif.

Baca Juga: Data ekonomi positif, rupiah malah melemah ke Rp 13.712 per dolar AS

“Aliran investasi di Indonesia cukup dipengaruhi asing sehingga gejolak global memiliki dampak yang signifikan bagi perekonomian, apalagi nilai tukar rupiah,” terang Fikri.

Sementara Faisyal mengatakan saat ini rupiah masih ada peluang untuk kembali melemah. Pelemahan itu masih akan dipengaruhi oleh perkembangan virus corona.

Faisyal memperkirakan rupiah Selasa (11/2) akan bergerak di Rp 13.640 per dolar AS–Rp 13.770 per dolar AS. Sementara Fikri menghitung rupiah akan bergerak tipis di Rp 13.655 per dolar AS–Rp 13.735 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×