Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) atau Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) mencatat, sepanjang bulan Oktober 2024, kontrak berjangka emas menjadi komoditas yang mendominasi transaksi multilateral.
Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama ICDX mengatakan dominasi transaksi kontrak emas tercermin dari Kontrak Berjangka GOLDUDMic yang mencapai 101.194 lot atau setara dengan 44% dari total transaksi multilateral.
Tidak hanya itu, lanjut Fajar, kontrak GOLDGR mencapai 67.704 lot atau mencakup 30% total transaksi multilateral.
“Dominasi transaksi kontrak berjangka emas ini menunjukkan bahwa komoditas emas masih menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan transaksi di bursa komoditi, baik untuk tujuan lindung nilai maupun investasi," jelas Fajar dalam siaran pers, Rabu (6/10).
Baca Juga: Tingkat Literasi Keuangan Remaja Hanya 51,7%, ICDX Upayakan Literasi Sejak Dini
GOLDUDMic sendiri adalah kontrak emas harian dalam dollar AS dengan ukuran 1 ons troi per lot, yang mengacu pada harga Loco London dengan kemurnian 99,99%.
Sedangkan GOLDGR merupakan kontrak berjangka emas dalam Rupiah dengan ukuran 100 gram per lot, di mana emas yang diserahkan harus memiliki kemurnian tinggi, nomor seri, dan cap dari penyuling yang disetujui oleh ICDX.
Selain kedua jenis tersebut, Fajar menuturkan ada sejumlah kontrak berjangka berbasis komoditas emas lain yang diperdagangkan di ICDX, khususnya di transaksi multilateral.
Belum lama ini ICDX mengeluarkan kontrak GOLDID yang merupakan kontrak emas harian dengan ukuran 10 gram per lot yang dinyatakan dalam Rupiah (IDR).
Kontrak tersebut mengacu pada harga pasar emas Loco London dengan tingkat kemurnian 99,9%. GOLDID juga dirancang untuk memberikan fleksibilitas dan keamanan bagi para investor, serta mendukung pertumbuhan pasar komoditas emas di Indonesia
Adapun total seluruh transaksi di ICDX pada Oktober 2024 sebanyak 1.012.795 lot dengan rata-rata transaksi harian sebanyak 44.034 lot, dan notional value sebesar Rp2.256 Triliun.
Dari total transaksi tersebut, 228.448 lot adalah transaksi multilateral dan 784.347 lot merupakan Transaksi pada Sistem Perdagangan Alternatif (SPA).
"Terkait transaksi multilateral, ICDX akan terus mengembangkan berbagai produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tidak hanya yang berbasis komoditas emas, tapi juga komoditas lain," tandas dia.
Selanjutnya: Bappebti Pastikan Wujud Fisik Emas dalam Perdagangan Emas Fisik secara Digital
Menarik Dibaca: Harga Emas Stabil, Pasar Mencermati Hasil Pilpres AS yang Masih Ketat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News