kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi ayam akan membaik, simak rekomendasi saham JPFA dari Panin Sekuritas


Rabu, 17 November 2021 / 12:46 WIB
Konsumsi ayam akan membaik, simak rekomendasi saham JPFA dari Panin Sekuritas
ILUSTRASI. Produk daging ayam potong So Good produksi Japfa


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal IV-2021, kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) diperkirakan akan mencatatkan perbaikan kinerja. Faktor meningkatnya konsumsi ayam serta adanya program culling dinilai akan jadi faktor penunjang.

Analis Panin Sekuritas Jonathan Guyadi dalam risetnya pada 15 November menuliskan, konsumsi ayam diproyeksikan meningkat seiring dengan perbaikan mobilitas masyarakat dan perekonomian. Hal ini tercermin dari indeks ekspektasi kegiatan usaha yang menunjukkan tren positif di bulan Oktober kemarin. 

Menurut Jonathan, hal ini akan berdampak positif pada consumption appetite dari masyarakat, di mana IKK dan indeks ekspektasi penghasilan masyarakat juga meningkat di Oktober. Selain itu, ia bilang, adanya momen Natal dan Tahun Baru juga akan mendorong peningkatan konsumsi ayam pada kuartal IV-2021.

“Patut diketahui juga bahwa, tren positif pertumbuhan konsumsi ayam yang cukup positif pada tahun ini, tercermin dari volume penjualan yang meningkat untuk DOC segment dan commercial farm & cons products,” tulis Jonathan dalam risetnya.

Selain itu, adanya culling program yang masih akan dilakukan pada bulan October - November juga diproyeksikan akan menjaga stabilitas dari harga DOC maupun live bird di kuartal IV-2021. Walau begitu, Jonathan menilai margin dari feeds diproyeksikan masih akan mengalami tekanan.

Baca Juga: Kinerja sejalan proyeksi, saham Japfa (JPFA) direkomendasikan beli

Hal ini tidak terlepas dari adanya himbauan dari pemerintah untuk tidak meningkatkan harga pakan ternak yang  dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk passed on kepada consumer. Serta shipment cost raw material yang diekspektasikan akan tetap tinggi yang tercermin dari baltics index yang tercatat meningkat 107% ytd.  

 

Adapun, harga pakan ternak dan shipment cost raw material disebut Jonathan sebagai penyebab turunnya pendapatan JPFA pada kuartal III-2021. Tercatat, JPFA membukukan pendapatan Rp10,7 triliun di kuartal III-2021 atau turun 5,7% secara kuartalan. Namun, jika secara kumulatif, pendapatan JPFA sepanjang Januari hingga September sebesar Rp 32,8 triliun atau naik 23,1% yoy. 

Jonathan bilang, perolehan tersebut di atas estimasinya karena telah memenuhi 85,4% dari proyeksinya untuk tahun ini. Selain itu, dari sisi bottom line pun disebut juga di atas ekspektasinya karena telah memenuhi 112% dari proyeksinya. Laba bersih JPFA hingga kuartal III-2021 sendiri mencapai Rp 1,5 triliun atau naik 486% yoy.

“Sejalan dengan hal ini, kami menaikkan estimasi pendapatan dan laba bersih JPFA di 2021 sebesar masing-masing 12% dan 23,6% menjadi Rp 43 triliun dan Rp 1,66 triliun,” imbuh Jonathan.

Selain faktor, meningkatnya konsumsi ayam dan harga live bird dan DOC yang diproyeksikan naik, JPFA juga dinilai punya neraca yang solid untuk menunjang kinerja perseroan. Alhasil, ia pun merekomendasikan beli saham JPFA dengan target harga Rp 2.200 per saham.

Selanjutnya: Kinerja sejalan proyeksi, saham Japfa (JPFA) direkomendasikan beli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×