kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.058   73,96   1,06%
  • KOMPAS100 1.054   13,96   1,34%
  • LQ45 829   11,79   1,44%
  • ISSI 213   1,14   0,54%
  • IDX30 423   7,19   1,73%
  • IDXHIDIV20 510   7,90   1,57%
  • IDX80 120   1,68   1,41%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 141   2,08   1,50%

Konstruksi menekan, IHSG tersokong net buy asing


Jumat, 24 November 2017 / 22:22 WIB
Konstruksi menekan, IHSG tersokong net buy asing


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rentan dipengaruhi isu pengalihan anggaran proyek light rail transit (LRT), yang mengguncang saham sektor konstruksi pelat merah. Untungnya, penutupan IHSG pada pekan ini masih mendapatkan dorongan positif dari aksi beli investor asing (net buy).

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menilai, emiten konstruksi pelat merah berpotensi terkoreksi hingga ada kejelasan mengenai alur anggaran proyek pemerintah. "Terutama pada saham konstruksi BUMN seperti ADHI, WIKA, WSKT dan PTPP," jelasnya.

Sebagai gambaran, Jumat (24/11) saham sektor properti, real estate dan konstruksi tergerus sebesar 0,21%.

Meski demikian, menurut Reza, masih ada dukungan dengan masuknya pemodal asing. Jumat (24/11), IHSG ditutup naik tipis 0,06% di level 6.067. Sedangkan sepekan, indeks sudah menguat 0,26%. Penguatan ini disokong oleh net buy asing sebanyak Rp 677,33 miliar pada hari ini. Sedangkan dalam sepekan, asing terus mengguyur dana di pasar modal Indonesia hingga Rp 2,17 triliun.

Reza menyebut, pergerakan asing dalam IHSG sepekan ini terkait sentimen global yang sedang kurang menguntungkan pasar Amerika Serikat, terutama terkait RUU reformasi pajak.

"Asing masih menunggu ketok palu untuk kebijakan pajak, akibatnya pasar masih sedikit khawatir akan arah ekonomi AS hingga akhir tahun," jelas Reza.

Sentimen ini yang digunakan investor global untuk masuk ke pasar saham Indonesia yang dinilai masih memiliki valuasi murah. Harapannya, pada akhir tahun, IHSG akan rebound besar dan asing berpotensi keluar pada momentum tersebut.

Sedangkan dari domestik, kata Reza, fundamental ekonomi masih bagus dan belum ada data maupun sentimen lain yang akan mewarnai bursa selain isu anggaran emiten konsturuksi.

Asal tahu saja, secara year to date, IHSG sudah naik 14,55% dan menduduki peringkat delapan versi indeks dunia. Posisi pertama masih ditempati bursa Hang Seng di Hong Kong yang sejak awal tahun mencatat kenaikan 35,75%.

Reza melihat, sepekan depan, IHSG akan bergerak menguat tipis dalam rentang 6.048-6.088.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×