kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Konstruksi menekan, IHSG tersokong net buy asing


Jumat, 24 November 2017 / 22:22 WIB
Konstruksi menekan, IHSG tersokong net buy asing


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rentan dipengaruhi isu pengalihan anggaran proyek light rail transit (LRT), yang mengguncang saham sektor konstruksi pelat merah. Untungnya, penutupan IHSG pada pekan ini masih mendapatkan dorongan positif dari aksi beli investor asing (net buy).

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menilai, emiten konstruksi pelat merah berpotensi terkoreksi hingga ada kejelasan mengenai alur anggaran proyek pemerintah. "Terutama pada saham konstruksi BUMN seperti ADHI, WIKA, WSKT dan PTPP," jelasnya.

Sebagai gambaran, Jumat (24/11) saham sektor properti, real estate dan konstruksi tergerus sebesar 0,21%.

Meski demikian, menurut Reza, masih ada dukungan dengan masuknya pemodal asing. Jumat (24/11), IHSG ditutup naik tipis 0,06% di level 6.067. Sedangkan sepekan, indeks sudah menguat 0,26%. Penguatan ini disokong oleh net buy asing sebanyak Rp 677,33 miliar pada hari ini. Sedangkan dalam sepekan, asing terus mengguyur dana di pasar modal Indonesia hingga Rp 2,17 triliun.

Reza menyebut, pergerakan asing dalam IHSG sepekan ini terkait sentimen global yang sedang kurang menguntungkan pasar Amerika Serikat, terutama terkait RUU reformasi pajak.

"Asing masih menunggu ketok palu untuk kebijakan pajak, akibatnya pasar masih sedikit khawatir akan arah ekonomi AS hingga akhir tahun," jelas Reza.

Sentimen ini yang digunakan investor global untuk masuk ke pasar saham Indonesia yang dinilai masih memiliki valuasi murah. Harapannya, pada akhir tahun, IHSG akan rebound besar dan asing berpotensi keluar pada momentum tersebut.

Sedangkan dari domestik, kata Reza, fundamental ekonomi masih bagus dan belum ada data maupun sentimen lain yang akan mewarnai bursa selain isu anggaran emiten konsturuksi.

Asal tahu saja, secara year to date, IHSG sudah naik 14,55% dan menduduki peringkat delapan versi indeks dunia. Posisi pertama masih ditempati bursa Hang Seng di Hong Kong yang sejak awal tahun mencatat kenaikan 35,75%.

Reza melihat, sepekan depan, IHSG akan bergerak menguat tipis dalam rentang 6.048-6.088.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×