kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BNP Paribas proyeksi IHSG naik 10% di 2018


Jumat, 24 November 2017 / 17:11 WIB
BNP Paribas proyeksi IHSG naik 10% di 2018


Reporter: Chindy Puri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak dua bulan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mencerak rekor all time high. Pada 25 Oktober 2017, IHSG berhasil menembus level 6.025,43. Kemudian, 20 November lalu, indeks mengukir rekor tertinggi intraday di 6.098,77. Sepanjang tahun ini per 23 November, IHSG berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 14,47%.

Director and Head of Equity PT. BNP Paribas Investment Partners Aliyahdin Saugi menargetkan, tahun depan, IHSG akan bertumbuh sebesar 10% yakni ke level 6.600.

Laba emiten juga diekspektasikan meningkat 10% hingga 12%, karena didukung oleh beberapa beberapa faktor ekomomi domestik.

Tahun depan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4%. Melihat data pertumbuhan ekonomi terakhir yang hanya 5,06%, akan memberatkan langkah menuju target tahun depan. Meski demikian, BNP Paribas masih optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 berada di kisaran 5,3%-5,4%.

Menurut Saugi, tahun depan, sentimen penggerak pasar akan berasal dari pelaksanaan Pilkada serentak dan persiapan Pemilu Presiden 2019. Ia melihat pada pelaksanaan pemilu sebelumnya yakni tahun 2004, 2009 dan 2014, bisa menjadi katalis positif bagi pasar. Sebab, likuiditas dan pembelanjaan masyarakat akan cenderung meningkat sehingga mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.

“Biasanya di tahun-tahun Pemilu, indeks justru naik karena kita melihat ada impact sebesar 0,1% sampai 0,2% pada pertumbuhan PDB,” jelas Saugi, Kamis (23/11).

BNP Paribas IP menilai, fokus belanja pemerintah pada tahun 2018 yang tetap untuk infrastruktur dan peningkataan pembelanjaan sosial. Hal itu diharapkan bisa meningkatkan daya beli masyarakat sehingga mendorong perekonomian Indonesia.

Meski demikian, hal ini juga bisa berdampak negatif meski tidak terlalu signifikan. Biasanya investor lokal akan cenderung menahan investasi tergantung dari situasi politik tahun 2018.

President Director PT. BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma menambahkan, tahun 2018, sebagai tahun politik dan pelaku pasar dapat melihat hal tersebut sebagai dua sisi koin.

“Kita dapat melihat sebagai tahun risiko atau tahun peluang, tergantung bagaimana kita memandangnya. Menjadi risiko jika pada tahun tersebut, kita terpaksa merealisasikan kerugian ketika pasar sedang pada kondisi turun, namun akan menjadi peluang besar jika kita memiliki resilien dan jangka waktu yang cukup panjang sehingga memberi waktu bagi pasar untuk bergerak naik,” kata Vivian dalam  press conference market outlook 2018 di Jakarta, (23/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×