Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) bakal melanjutkan mega proyek pembangkit litrik Tanjung Jati A berkapasitas 2,660 megawatt (MW). Nilai investasi proyek tersebut diperkirakan mencapai US$ 2,8 miliar.
Amri Aswono Putro, Direktur Keuangan BNBR mengatakan, pencarian dana hingga ke luar negeri bakal dilakukan untuk memuluskan rencana tersebut. "Rencananya akan ada penerbitan sukuk di Malaysia," ujarnya, Senin (30/3).
Baca Juga: Bakrie & Brothers (BNBR) kembali mencetak laba pada 2019, ini faktor pendorongnya
Namun, penerbitan emisi tersebut menjadi tugas perusahaan asal Malaysia, YTL Corporation. "Pasar sukuk di Malaysia itu besar," imbuh Amri.
Asal tahu saja, dalam proyek yang berlokasi di Cirebon tersebut, BNBR turut menggandeng YTL. Keduanya membentuk perusahaan patungan bernama PT Tanjung Jati Power Company.
Adapun porsi kepemilikan BNBR dalam Tanjung Jati Power sebesar 20%. YTL menguasai 80% sisanya.
Baca Juga: Bakrie & Brothers (BNBR) masih akan merestrukturisasi sisa tagihan utang
"Targetnya, penerbitan sukuk bisa menutup 70% atau 80% dari total nilai investasi," terang Amri.
Dengan asumsi sukuk yang diterbitkan sebesar 80%, maka nilai emisi tersebut mencapai sekitar US$ 2,2 miliar.
Manajemen BNBR belum merinci kapan tepatnya penerbitan sukuk bakal dieksekusi. Namun, Amri memberikan gambaran, financial closing atas pendanaan proyek tersebut bisa dilakukan pada pertengahan tahun ini.
Baca Juga: BPH Migas yakin pengembangan WJD Trans Kalimantan akan dorong permintaan gas
Sehingga, konstruksi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) tersebut bisa segera dilakukan. "Proses pembangunannya antara satu setengah hingga dua tahun," kata Amri.
Selain Tanjung Jati A, BNBR juga terus melanjutkan proyek ruas tol Cimanggis-Cibitung. BNBR memiliki kepemilikan 10% dalam proyek ini.
Berbeda dengan Tanjung Jati A, tol Cimanggis-Cibitung menggunakan project financing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News