Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah ditutup menguat. Sore ini (12/9), data dari pasar spot menunjukkan pasangan USD/IDR turun 0,04% dibanding hari sebelumnya menjadi 11.822. Namun rupiah melemah 0,53% jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Namun, di kurs tengah Bank Indonesia rupiah tetap anteng tak bergerak di level 11.831 dari hari sebelumnya. Tapi jika dibandingkan sepekan terakhir rupiah telah melemah 0,51%.
Zulfirman Basir, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, rupiah ditutup menguat karena masih dalam tren konsolidasi. "Pasar sedang menunggu data ekonomi AS nanti malam," kata Zulfirman.
AS bakal merilis penjualan retail bulan Agustus dengan ekspektasi 0,3%, ekspektasi ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya 0,0%. "Jika sesuai maka kemungkinan rupiah akan melemah kembali," tuturnya.
Zulfirman menambahkan, sepekan ini menguatnya dollar AS cukup membebani kinerja rupiah. Dollar menguat seiring merebaknya ekspektasi bahwa Fed akan mendukung rencana kenaikan suku bunga acuan lebih cepat dari prediksi ketika merampungkan pertemuan kebijakan moneternya minggu depan. Investor sepertinya cukup cemas dengan prospek kenaikan suku bunga Fed ketika program pembelian obligasi berakhir tahun ini.
Investor juga mewaspadai kondisi politik Indonesia pasca disahkannya Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia untuk tahun 2014 - 2019. Pasar ingin melihat apakah Jokowi dapat menggalang dukungan lebih banyak dari partai politik lain.
Meski Bank Indonesia kemarin tetap mempertahankan BI rate di level 7,5% namun komitmen BI untuk turut membantu mengurangi defisit current account Indonesia mungkin dapat memberikan sentimen positif. Sikap BI yang tetap hawkish juga dapat memberikan dukungan bagi rupiah mengingat inflasi Indonesia terakhir 3,99% kian mendekati batas bawah target bank sentral 3,5%.
Makanya, sepekan kedepan Zulfirman memprediksi rupiah berada di level 11.700-12.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News