Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini diperkirakan akan menguat setelah kemarin mengalami penurunan tajam.
Lana Soelistianingsih, Kepala Riset Samuel Asset Management memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak menuju Rp 11.750-Rp 11.770 per dollar AS.
Kemarin, rupiah mengalami pelemahan paling tajam diantara penurunan nilai tukar mata uang Asia lainnya. Berdasarkan kurs tengah Bloomberg, mata uang Garuda ini terdepresiasi 0,36% ke posisi Rp 11.841 per dollar AS.
Menurut Lana, rupiah memasuki level rawan yang mudah tertekan menuju Rp 12.000 per dollar AS.
"Sehingga, besar kemungkinan BI (Bank Indonesia) akan masuk ke pasar menahan pelemahan yang berlanjut," ujarnya dalam ulasan harian, Kamis (11/9).
Sejumlah isu yang diperkirakan turut mempengaruhi pergerakan rupiah adalah adanya catatan dari Moody's investor Service. Lembaga pemeringkat dunia ini menempatkan Indonesia dan india sebagai negara uang rentan terhadap penarikan dana asing secara tiba-tiba (sudden reversal).
Pasalnya, kedua negara ini dinilai memiliki risiko besar karena kondisi ekonomi dan kebijakan moneter yang kurang tepat. Hal ini masih ditambah melemahnya rupiah terhadap dollar AS.
Pernyataan Moody's ini, kata Lana, berpotensi membuat sentimen negatif di pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News